Thursday, May 17, 2018

Tidak Diajak Bicara oleh Allah

.
Rasulullah saw bersabda : "Tidak ada seorangpun dari kamu kecuali akan diajak bicara oleh Tuhannya Azza wajalla tanpa ada penterjemah antara dia dan Allah (HR.Bukhari, Muslim). 

Namun ada yang diajak berbicara oleh Allah Azza wajalla dengan keras dan penghinaan akibat perbuatan dosa yang selalu mereka lakukan. Allah tidak melihat mereka dgn pandangan kasih sayang namun dengan kemurkaan. Tentu orang seperti ini akan mendapat adzab yang pedih.

Siapakah yang tidak diajak bicara oleh Allah?

“Tiga orang yang tidak akan diajak bicara oleh Allah pada hari kiamat, Allah tidak akan melihat mereka tidak mensucikan mereka dan bagi mereka adzab yang pedih.” Rasulullah bersabda demikian 3 kali. Abu Dzarr berkata: Merugi sekali, siapakah mereka wahai Rasulullah? Beliau bersabda: “Isbal (orang yang memakai kain melebihi mata kaki) dan orang yang selalu mengungkit pemberiannya dan orang yang melariskan dagangannya dengan sumpah palsu” (HR.Muslim).

Abu Mu’awiyah berkata: Tiga orang yg tidak akan diajak bicara oleh Allah pada hari kiamat dan tidak akan mensucikannya dan tidak akan dilihat oleh Allah dan bagi mereka azab yang pedih yaitu Orang tua yang berzina, Raja yang suka berdusta dan Orang miskin yang sombong. (HR.Muslim)

“Tiga orang yang tidak akan diajak bicara oleh Allah pada hari kiamat, Allah tidak akan melihat mereka tidak mensucikan mereka dan bagi mereka adzab yang pedih. Seseorang yang mempunyai kelebihan air dipadang pasir, namun dia mencegahnya dari ibnussabil yang membutuhkannya. Dan orang yang berjual beli dengan orang lain pada waktu Ashar lalu dia bersumpah dengan nama Allah bahwa dia mengambilnya segini dan segini lalu orang itu mempercayainya padahal tidak demikian keadaannya. Dan orang yang membai’at pemimpinnya karna dunia, bila dia diberi oleh pemimpin dia melaksanakan bai’atnya dan bila tidak diberi maka dia tidak mau melaksanakan bai’atnya” (HR.Bukhari dan Muslim).

“Tiga orang yang tidak akan diajak bicara oleh Allah pada hari kiamat dan Allah tidak akan melihat mereka yaitu Orang yang bersumpah untuk melariskan dagangannya bahwa ia telah memberi harga lebih banyak dari harga yang ia berikan padanya, padahal ia berdusta. Orang yang bersumpah palsu setelah Ashar untuk mengambil harta milik seorang muslim. Orang yang mencegah kelebihan airnya maka Allah akan berfirman, “Hari ini aku akan mencegah karunia-Ku kepadamu sebagaimana kamu dahulu pernah mencegah kelebihan air yang bukan usaha tanganmu” (HR.Bukhari).
 
9 orang tidak diajak bicara, tidak dilihat, tidak disucikan Allah dan baginya adzab yang pedih:
1.Orang yang memakai kain melebihi mata kaki.

Rasulullah saw melarang isbal. Ini menunjukkan bahwa orang yang melorotkan kain dengan sengaja melebihi mata kakinya adalah orang yang sombong. “Jauhilah olehmu isbal (memakai kain melebihi mata kaki) karena isbal itu termasuk kesombongan.” (HR.Abu dawud)

Ibnu Umar berkata: “Aku melewati Rasulullah saw sementara kainku melorot. Beliau bersabda, “Wahai Abdullah, angkat kainmu.” Aku mengangkatnya. Beliau bersabda, “Tambah!” Akupun menambahnya. Semenjak itu aku selalu menjaganya.” (HR Muslim).

Dari Amru bin Syarid dari ayahnya, “Sesungguhnya Nabi saw pernah mengikuti seseorang dari Tsaqif sehingga beliau berjalan dengan cepat lalu beliau memegang bajunya dan bersabda, “Angkat kainmu! Bertakwalah kamu kepada Allah” Orang itu membuka kedua lututnya dan berkata, “Wahai Rasulullah, aku ahnaf (kaki bentuk X) dan kedua lututku beradu.”
Rasulullah bersabda, “Setiap ciptaan Allah Azza wajalla itu indah” (HR.Ahmad).

2.Orang yang suka mengungkit pemberiannya.
Mengungkit pemberian dapat membatalkan amal, Allah Ta’ala berfirman: “Wahai orang2 yang beriman, janganlah kamu membatalkan sedekahmu dengan mengungkit dan menyakiti (perasaan) seperti orang yang menginfakkan hartanya karena riya kepada manusia dan dia tidak beriman kepada Allah dan hari Akhir” (QS.2:264).

Hendaklah seorang muslim bertakwa pada Allah Swt dan tidak mengungkit kebaikannya kepada orang lain, baik kepada teman, anak atau kaum fuqoro. Pemberiannya itu, untuk kebaikan dirinya sendiri dan pahala untuk persiapan menuju kematiannya.

3.Orang yang melariskan dagangan dengan sumpah palsu.
Melariskan dagangan dengan sumpah palsu adalah modal orang-orang yang bangkrut dan mencabut keberkahan dagangannya. Nabi saw bersabda: “Dua orang yang sedang berjual beli itu punya khiyar (pilihan) selama keduanya belum berpisah, jika keduanya jujur dalam menjelaskan maka jual belinya akan diberkahi. Jika keduanya menyembunyikan aib dan dusta, maka akan dicabut keberkahannya.” (HR.Bukhari dan Muslim).

4.Orang tua yang berzina.
Orang yang tua renta telah lemah syahwatnya untuk menjimai yang halal terlebih yang haram, ia telah sempurna akal dan pengetahuannya karena telah banyak makan asam garam.

5.Raja yang suka berdusta.
Seorang raja tidak perlu takut kepada siapapun karena dusta biasanya dilakukan agar terhindar dari keburukan orang yang ia takuti.

6.Orang miskin yang sombong.
Orang fakir tidak punya harta yang merupakan sebab kesombongan dan keangkuhan, lantas mengapa ia sombong dan menganggap remeh orang lain?

7.Orang yang bersumpah palsu diwaktu ashar untuk mengambil harta muslim.
Berkumpul tiga keburukan, yaitu sumpah palsu, dilakukan diwaktu yang mulia yaitu waktu ashar dan mengambil harta muslim. Sumpah palsu adalah dosa besar dan menjadi lebih besar lagi bila dilakukan diwaktu ashar yang mulia disisi Allah. Apalagi disertai dengan mengambil harta muslim, padahal harta seorang muslim itu haramnya sama dengan keharaman bulan haram dinegeri yang haram dan dihari yang mulia (Arofah). Sebagaimana dalam hadits: “Sesungguhnya darah, harta dan kehormatan kalian haram atas kalian seperti keharaman hari ini, dibulan ini dan dinegeri ini” (HR.Bukhari dan Muslim).

8.Orang yang mempunyai kelebihan air di padang pasir, namun tidak mau berbagi dengan orang lain.
Perbuatan ini akibat kekikiran yang sangat sehingga mencegah dia untuk memberikan kelebihan air kepada ibnussabil yang amat membutuhkannya. Dan sifat kikir itu seringkali menimbulkan perbuatan yang dimurkai oleh Allah. Hadits: “Jauhilah Syuhh (
sangat kikir) sesungguhnya syuhh membinasakan orang-orang sebelum kalian. Syuhh menyuruh mereka untuk bakhil, menyuruh untuk memutuskan tali silaturahim dan menyuruh berbuat kejahatan, merekapun melakukannya.” (HR.Abu Dawud)

9.Orang yang membai’at pemimpin karena dunia.
Rakyat wajib mentaati pemimpin dengan penuh keikhlasan karena mengharap keridhaan-Nya. Orang yang membai’at pemimpinnya dengan ikhlas akan menjalankan hak pemimpinnya walaupun dia tidak diberi bahkan walaupun dia dizalimi.

“Akan ada setelahku pemimpin-pemimpin yang tak mengambil petunjukku dan tak mengikuti sunnahku dan akan ada pemimpin yang hatinya bagaikan hati syaitan pada tubuh manusia.” Aku bertanya, “Apa yang harus aku lakukan wahai Rasulullah?” Beliau bersabda, “Mendengar dan taat kepada pemimpin walaupun tubuhmu dipukul dan hartamu diambil, tetaplah mendengar dan taat.” (HR.Muslim).

Membai’at karena dunia adalah sumber fitnah. Sebab orang yang demikian tidak akan mau mentaati pemimpin jika ia tidak diberi harta atau kedudukan. Bahkan ia akan berusaha dengan berbagai cara untuk memburukkan pemimpinnya karena ia tidak diberi.
Sumber: cintasunnah.com
.
Cara Mengatasi Stres
Keampuhan Shalawat 

Hasilkan Jutaan Rupiah dari rumah! 
.