Saturday, May 12, 2018

Ahli Ibadat yang Dikutuk

.
Dalam sebuah kitab Imam al-Ghazali disebutkan peristiwa Azazil sebelum dilaknat oleh Allah. Cerita tentang kesombongan, takabur, berbangga diri adalah sebuah kisah yang lebih tua dibanding penciptaan manusia. Azazil termasuk golongan yang didekatkan yang dikenal penduduk surga karena doanya mudah dikabulkan oleh Allah. Karena selalu dikabulkan oleh Allah, para malaikat pernah memintanya untuk mendoakan mereka agar tidak tertimpa laknat Allah. Pada suatu ketika saat berkeliling disurga, malaikat Israfil membaca sebuah tulisan "Seorang hamba Allah yang sudah lama mengabdi akan dilaknat sebab menolak perintah Allah."

Tulisan yang tertera disalah satu pintu surga itu membuat Israfil menangis. Ia takut, itu adalah dirinya. Malaikat lain juga menangis dan ketakutan seperti Israfil, setelah mendengar kabar perihal tulisan di pintu surga itu. Mereka lalu sepakat mendatangi Azazil dan minta didoakan agar tidak tertimpa laknat dari Allah. Setelah mendengar penjelasan dari Israfil dan para malaikat lain, maka Azazil lalu berdoa: "Ya Allah. Janganlah Engkau murka atas mereka." Dan Azazil lupa untuk mendoakan dirinya sendiri.

Azazil (dari jenis Jin) dikenal juga sebagai Sayidul Malaikat alias penghulu para malaikat dan Khazinul Jannah (bendaharawan surga). Selama 120 ribu tahun Azazil menyandang semua gelar kehormatan dan kemuliaan. Semua lapisan langit dan para penghuninya menjuluki Azazil dengan sebutan penuh kemuliaan meski berbeda-beda.
Dilangit lapis ke 1 dijuluki Aabid, ahli ibadah yang mengabdi luar biasa kepada Allah,
Dilangit lapis ke 2 dijuluki Raki atau ahli rukuk kepada Allah,
Dilangit lapis ke 3 dijuluki Saajid atau ahli sujud,
Dilangit lapis ke 4 dijuluki Khaasyi karena selalu merendah dan takluk kepada Allah,
Dilangit lapis ke 5 dijuluki Qaanit karena ketaatannya kepada Allah,
Dilangit lapis ke 6 dijuluki Mujtahid, karena bersungguh-sungguh saat beribadah kepada Allah.
Dilangit lapis ke 7 dijuluki Zaahid karena sederhana dalam menggunakan sarana hidup.

Para malaikat melakukan musyawarah besar atas undangan Allah pemilik kemutlakan dan semua niat yang mengutarakan maksud-Nya untuk menciptakan pemimpin dibumi, "Sesungguhnya Aku hendak menciptakan seorang khalifah dimuka bumi." (QS.2:30). Mendengar kehendak Allah itu, para malaikat pun serentak menjawab, "Ya Allah mengapa Engkau hendak menjadikan khalifah dimuka bumi yang hanya akan membuat kerusakan dan menumpahkan darah dibumi, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan menyucikan Engkau." (QS.2:30). Allah menjawab, "Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui." (QS.2:30).

Allah menciptakan manusia pertama, khalifah di bumi yaitu Adam. Dan Allah memperagakan kelebihan dan keistimewaan Adam yang menyebabkan para malaikat mengakui kelebihan Adam atas mereka. Sesudah itu Allah menyuruh semua malaikat agar bersujud kepada Adam sebagai wujud kepatuhan dan pengakuan atas kebesaran Allah. Seluruh malaikat pun bersujud, kecuali Azazil.

"Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat : "Sujudlah kamu kepada Adam," maka sujudlah mereka kecuali Iblis; dia enggan dan takabur dan adalah dia termasuk golongan orang-orang yang kafir." (QS.2:34).

Sebagai penghulu para malaikat dgn semua gelar dan sebutan kemuliaan, Azazil merasa tidak pantas bersujud pada makhluk lain termasuk Adam karena merasa penciptaan dan statusnya yang lebih baik. Allah melihat sikap Azazil lalu bertanya sembari memberi gelar baru baginya. "Hai Iblis, apakah yang menghalangimu untuk bersujud kepada yang telah Aku ciptakan dengan kedua tangan-Ku. Apakah kamu menyombongkan diri ataukah kamu merasa termasuk orang-orang yang lebih tinggi?"

Mendengar pernyataan Allah, bukan permintaan ampun yang keluar dari mulut Azazil sebaliknya malah menantang dan berkata: "Wahai Allah, Bagaimana aku bisa sujud pada adam sedangkan Engkau telah membisikkan sesuatu padaku bahwa ini adalah bagian kehendak-Mu. Bagaimana aku bisa sujud pada yg selain Engkau, selama ini aku dan Engkau adalah satu dan pengetahuan-Mu adalah pengetahuan ku dalam kekuasaan-Mu.
Bagaimana aku bisa sujud kepada makhluk yang akan menumpahkan darah dan permusuhan. Bagaimana aku bisa sujud pada makhluk yang hanya sedikit saja diantara mereka yang akan Mengagungkan Engkau. Bagaimana aku bisa sujud pada adam dan anak cucunya yang kelak sebagian besar dari mereka akan memusuhi agama Engkau, sedangkan pengetahuan ini adalah Engkau sendiri yang telah membukakannya untukku."

"Ya Allah, sungguh Engkau telah ciptakan aku dari api yang menyala dan Engkau ciptakan dia dari tanah maka aku tidak akan sudi sujud kepada dia .." 
"Sujudlah kamu kepada Adam"
"Demi Kebesaran-Mu... aku tidak akan sujud kepada yang selain Engkau"
Mendengar jawaban Azazil yang sombong, Allah berfirman:
"Keluarlah kamu dari surga. Sesungguhnya kamu adalah orang-orang yang diusir".

Azazil sejak itu tak lagi berhak menghuni surga. Kesombongan dirinya yang merasa lebih baik, lebih mulia dan sebagainya dibanding makhluk lain telah menyebabkannya menjadi penentang Allah yang paling nyata. Padahal Allah sungguh tidak menyukai orang-orang yang sombong. Diharamkan-Nya Surga bagi orang yang dalam hatinya ada rasa sombong meskipun seberat biji sawi.

Bibit kesombongan Azazil sudah mulai bersemai sejak Israfil dan para malaikat mendatanginya agar mendoakan mereka kepada Allah. Waktu itu, Azazil berkata, "Ya Allah! Hamba-Mu yg manakah yang berani menentang perintah-Mu, sungguh aku ikut mengutuknya." Azazil lupa, dirinya juga hamba Allah dan tak menyadari bahwa kata hamba yang tertera pada tulisan dipintu surga bisa menimpa siapa saja termasuk dirinya.

Mendengar ketetapan Allah, Iblis tambah nekat seraya meminta kepada Allah agar diberi dispensasi. Katanya, "Ya Allah, beri tangguhlah aku sampai mereka ditangguhkan."

Allah bermurah hati dan Iblis mendapat apa yg dia minta yaitu masa hidup panjang selama manusia masih hidup dipermukaan bumi sebagai khalifah. Dasar Iblis, ia lantas bersumpah akan menyesatkan Adam dan anak cucunya kecuali hamba-hamba-Mu yang mukhlis diantara mereka.

Kata Allah, "Yang benar adalah sumpah-Ku dan hanya kebenaran itulah yang Kukatakan. Sesungguh nya Aku pasti akan memenuhi neraka jahanam dengan jenis dari golongan kamu dan orang-orang yang mengikutimu diantara mereka semuanya."

Korban pertama dari usaha penyesatan yang dilakukan Iblis, tentu saja adalah Adam dan Hawa. Dengan tipu daya dan rayuan memabukkan, Nabi Adam as dan Siti Hawa lupa pada perintah dan larangan Allah. Keduanya baru sadar setelah murka Allah turun.

Terlambat memang, karena itu Adam dan Hawa diusir dari surga dan ditempatkan dibumi. Dan sukses Iblis menjadikan Adam dan Hawa sebagai korban pertama penyesatannya, tidak bisa dilihat sebagai sebuah kebetulan. Adam dan Hawa, bagaimanapun adalah Bapak dan Ibu seluruh manusia, awal dari semua sperma dan indung telur. Mereka berdua, menjadi alat ukur keberhasilan atau kegagalan Iblis menyesatkan manusia.

Singkat kata, kesesatan yang didalamnya ada sombong, takabur, merasa paling hebat, lupa bahwa masih ada Allah, bisa sangat menular kepada manusia sampai kelak di ujung zaman.

Banyak kisah tentang umat terdahulu yang takabur menentang dan memperolokkan hukum2 Allah sehingga ditimpakan kepada mereka azab yg mengerikan. Kaum Aad, Tsamud, umat Nuh, kaum Luth dan Bani Israil adalah sedikit contoh dari bangsa-bangsa yang takabur dan sombong lalu mereka dinistakan oleh Allah, senista-nistanya. Karena sifat takabur pula, sosok-sosok seperti Fir'aun, Qarun, Hamaan dan Abu Jahal juga mendapatkan azab yang sangat pedih didunia dan pasti kelak diakhirat.
.
Cara Mengatasi Stres
Keampuhan Shalawat 

Hasilkan Jutaan Rupiah dari rumah! 
.