Saturday, May 19, 2018

Kebiasaan Berdusta

.
Seorang Muslim yang menginginkan keselamatan harus menjaga lidahnya dari berbicara yang membawa kepada kecelakaan. Sesungguhnya diam dari perkataan yang buruk merupakan keselamatan, dan keselamatan itu tidak ada bandingannya. Tahukah anda jaminan bagi orang yang menjaga lidahnya dengan baik? 

Rasulullah saw bersabda: "Siapa yang menjamin untukku apa yang ada diantara dua rahangnya dan apa yang ada diantara dua kakinya, niscaya aku menjamin surga baginya. (HR.Bukhâri dan Tirmidzi)

Dari Abu Hurairah ra,
Rasulullah saw bersabda: "Barangsiapa beriman kepada Allâh dan hari akhir, hendak lah dia berkata yang baik atau diam." (HR.Bukhari dan Muslim)

Dari Shafwan bin Sulaim, Ditanyakan kepada Rasulullah saw, “Apakah seorang mukmin bisa menjadi penakut?” Beliau menjawab: “Ya” Ditanyakan lagi; “Apakah seorang mukmin bisa menjadi bakhil?” Beliau menjawab: “Ya” Ditanyakan lagi, “Apakah seorang mukmin bisa menjadi pembohong?” Beliau menjawab: “Tidak” (HR.Imam Malik)

Sifat kaum munafiqun dikaitkan dengan kebiasaan berdusta.
Apabila orang-orang munafik datang kepadamu, mereka berkata: “Kami mengakui bahwa sesungguh nya kamu benar-benar Rasul Allah”. Dan Allah mengetahui bahwa sesungguhnya kamu benar-benar Rasul-Nya; dan Allah mengetahui bahwa Sesungguhnya orang-orang munafik itu benar-benar orang pendusta.” (QS.63:1)

Rasulullah saw bersabda: “Ada empat hal yang bila ada pada seseorang berarti dia adalah munafiq atau siapa yang memiliki empat tabi'at itu berarti dia munafiq sampai dia meninggalkannya, yaitu jika berbicara dusta, jika berjanji ingkar, jika membuat kesepakatan khiyanat dan jika bertengkar maka dia curang”. (HR.Bukhari)

Sudah sepatutnya orang-orang beriman mewaspadai sifat dan kebiasaan berdusta. Karena jika mulai terbiasa berdusta, maka ia akan dicap Allah menjadi seorang pendusta. Dan hal ini bisa menceburkan dirinya kedalam golongan kaum munafiqun. Jika membiasakan diri untuk selalu berlaku jujur niscaya ia akan dicap oleh Allah sebagai seorang yang jujur, sehingga ia bakal digolongkan kedalam kelompok orang beriman sejati. 

Rasulullah saw bersabda: “Sesungguhnya kejujuran akan membimbing pada kebaikan dan kebaikan akan membimbing ke surga, sesungguhnya jika seseorang yang senantiasa berlaku jujur sehingga ia akan dicatat sebagai orang yang jujur. Sesungguhnya kedustaan itu mengantarkan pada kejahatan, dan sesungguhnya kejahatan itu akan menggiring keneraka. Dan sesungguhnya jika seseorang yang selalu berdusta sehingga akan dicatat baginya sebagai seorang pendusta.” (HR.Bukhari)

Dalam kehidupan modern, fitnah sedemikian mewabah, sangat sulit menemukan sifat jujur. Sebaliknya amat mudah kita jumpai sifat berdusta disekeliling kita. Sedemikian langkanya sifat jujur sehingga kita sering mendengar orang berkata: ”Mana bisa maju kalau kita berlaku jujur terus. Sudahlah, bersikap realistik sajalah. Adakalanya kita perlu berbohong…!” Kadang-kadang kita mendengar orang dengan yakin berkata: ”Hanya dengan berbohonglah kita bakal berhasil didunia…!”

Orang yang hidup penuh dusta akan menjadi orang yang senantiasa dilanda keraguan. Sedangkan orang yang hidup selalu berlaku jujur pasti akan memiliki ketenteraman didalam hatinya, walaupun ada resiko dikucilkan.

Sabda Rasulullah saw: “Tinggalkan yang meragukanmu kepada sesuatu yang tidak meragukanmu karena kejujuran itu ketenangan dan dusta itu keraguan.” (HR.Tirmidzi)

Waspadailah kebiasaan berdusta yang menjadi ciri utama kaum munafiqun. Kelompok manusia yang paling merugi kelak, mereka bukan saja bakal bernasib sama dengan kaum kafir, yaitu masuk kedalam neraka yang menyala-nyala. Mereka bahkan dimasukkan kedalam neraka dan berada dibagian yang paling berat siksanya. Dan mereka kekal didalamnya, tanpa ada fihak yang bisa menolong.

Sesungguhnya orang-orang munafik itu (ditempatkan) pada tingkatan yang paling bawah dari neraka. Dan kamu sekali-kali tidak akan mendapat seorang penolongpun bagi mereka. Kecuali orang-2 yang taubat dan mengadakan perbaikan dan berpegang teguh pada Allah dan tulus ikhlas mengerjakan agama mereka karena Allah. Maka mereka itu adalah bersama-sama orang yang beriman dan kelak Allah akan memberikan kepada orang-orang yang beriman pahala yang besar.” (QS.4:145-146)

Hadits Qudsi: Allah Ta'ala berfirman: "Wahai anak Adam! Janganlah engkau termasuk orang yang memperlambat taubat, panjang angan-angan dan pulang keakhirat tanpa amal. Kata-katanya seperti orang abid (ta'at beribadat) tetapi amalnya amal orang-orang munafik. Jika diberi rezeki merasa tidak cukup dan jika tidak diberi tidak sabar. Dia cinta pada orang-orang saleh, tetapi dia sendiri bukan dari golongan mereka. Dia benci kepada kaum munafik tetapi dia sendiri termasuk golongan mereka itu. Dia menyuruh berbuat kebaikan tetapi tidak melakukannya; melarang dari kejahatan tetapi dia sendiri tidak menghentikannya." (HR.Al Gazali)

Hukuman Dusta di akhirat 
Rasulullah saw mengisahkan kepada para Sahabat tentang mimpi Beliau dan mimpi Rasulullah adalah haq. Beliau mengisahkan bahwa Beliau didatangi oleh dua orang laki-laki yang membawanya melihat berbagai siksaan yang dialami oleh orang-orang yang berbuat dosa.
Beliau saw bersabda: Kedua laki-laki itu berkata, “Ayo berangkat, ayo berangkat!” Kemudian kami berangkat, lalu kami mendatangi seorang laki-laki yang berbaring terlentang. Dan ada laki-laki lain yang sedang berdiri didekatnya membawa gancu besi. Lalu laki-laki itu mendatangi satu sisi wajahnya lalu merobek ujung mulutnya sampai ke tengkuknya, dan merobek hidungnya sampai ke tengkuknya, dan merobek matanya sampai ke tengkuknya”. 
Kemudian dua orang laki-laki itu menjelaskan kepada Nabi saw, tentang orang yang mendapatkan siksaan diatas: "Adapun laki-laki yang engkau datangi, ujung mulutnya disobek sampai ketengkuknya, dan hidungnya dirobek sampai ketengkuknya, dan matanya dirobek sampai ketengkuknya, dia adalah orang yang keluar dari rumahnya, lalu dia berdusta dengan kedustaan yang mencapai segala penjuru. (HR.Bukhari)

Setelah kita memahami bahaya dusta sebagaimana di atas, maka kita harus berusaha selalu jujur dan menjauhi kedustaan dengan semua jenisnya. Semoga Allâh menjauhkan kita dari seluruh kemaksiatan dan membimbing kita dalam perkara yang Dia ridhoi dan cintai, sesungguhnya Allâh Maha Pemurah lagi Maha Mulia.

Sumber: eramuslim.com
.
Cara Mengatasi Stres
Keampuhan Shalawat 

Hasilkan Jutaan Rupiah dari rumah! 
.