.
Niatkan semua amal hanya karena Allah semata dan jangan mengharap terima kasih dari orang lain! Jangan resah dan gundah karena kebaikan kita pada orang lain justru dibalas dengan perbuatan keji. Apa yang kita cari seharusnya hanyalah pahala kebaikan dari Allah.
Siapapun yang berbuat baik tidak akan sirna pahalanya dan tidak akan sirna kebaikannya disisi Allah. Hanya Dia yang akan memberi pahala. Dia yang akan memberi karunia. Allah yang akan membalas setiap amal. Dia yang akan meridhai dan juga murka. Maha Suci dan Maha Tinggi Allah.
Siapapun yang berbuat baik tidak akan sirna pahalanya dan tidak akan sirna kebaikannya disisi Allah. Hanya Dia yang akan memberi pahala. Dia yang akan memberi karunia. Allah yang akan membalas setiap amal. Dia yang akan meridhai dan juga murka. Maha Suci dan Maha Tinggi Allah.
Allah berfirman tentang wali-wali-Nya,
+ Iblis menjawab: "Demi kekuasaan-Mu aku akan menyesatkan mereka semua, kecuali hamba2-Mu yang mukhlis (ikhlas) diantara mereka. Allah berfirman: "Maka yang benar ( sumpah-Ku ) dan hanya kebenaran itu yang Ku-katakan." Sesungguhnya Aku pasti akan memenuhi neraka Jahannam dengan jenis kamu dan dengan orang-orang yang mengikuti kamu diantara mereka kesemuanya. Katakanlah (Muhammad): "Aku tidak meminta upah sedikitpun padamu atas da'wahku dan bukanlah aku termasuk orang-orang yang mengada-adakan. Al Quran ini tidak lain hanyalah peringatan bagi semesta alam." (QS.38:82-87)
+ Katakanlah: "Upah apapun (beriman kepada Allah) yang aku minta kepadamu, maka itu untuk kamu. Upahku hanyalah dari Allah, dan Dia Maha Mengetahui segalanya. Sesungguhnya Tuhanku mewahyu kan kebenaran. Dia Maha Mengetahui segala yang ghaib." (QS.34:47-48)
+ Dan kelak akan dijauhkan orang yang paling bertakwa dari neraka itu, yang menafkahkan hartanya (dijalan Allah) untuk membersihkannya, padahal tidak ada seorangpun yang memberikan suatu nikmat kepadanya yang harus dibalasnya, tetapi karena mencari keridhaan Tuhannya yang Maha Tinggi." (QS.92:17-20)
+ Sesungguhnya kami memberikan makanan kepadamu hanya untuk mengharapkan keridhaan Allah, kami tidak menghendaki balasan dari kamu dan tidak pula (ucapan) terima kasih. (QS.76:9)
Ada seorang saleh yang memberikan sepiring makanan kepada orang yang buta. Dan Keluarga orang saleh itu berkata, "Bukankah orang buta itu tidak tahu apa yang dimakannya." Dijawabnya: "Bukankah Allah mengetahuinya?" Selama Allah masih melihat dan mengetahui kebaikan yang kita lakukan, serta mengetahui keutamaan yang kita ulurkan maka jangan mengharapkan pujian dari orang lain.
Amalan tersembunyi Amirul Mukminin
"Seseorang yang bersedekah kemudian dia sembunyikan sehingga tangan kirinya tidak mengetahui apa yang disedekahkan oleh tangan kanannya." (HR.Bukhari dan Muslim).
Sesudah selesai shalat Subuh, Abu Bakar selalu pergi kepadang pasir dan kembali lagi ke Madinah. Suatu hari Umar bin Khathab membuntutinya, ternyata yang dikunjungi Abu Bakar ialah sebuah tenda kumuh. Umar sembunyi dibelakang batu besar, tidak lama kemudian Abu Bakar keluar dari tenda itu.
Setelah Abu Bakar pergi, Umar masuk ketenda itu. Ternyata didalamnya ada seorang wanita tua buta bersama seorang bayi kecil. Umar berkata: Siapa yang datang pada kalian tadi? Wanita itu menjawab: Aku tidak tahu, setiap pagi dia datang kemari. Umar berkata: “Apakah yang dia perbuat?” Wanita itu berkata: ”Dia menyapu rumah, mencampur adonan, memeras susu ternak lalu keluar.” Sambil berjalan keluar Umar berkata: ”Engkau membuat lelah penggantimu wahai Abu Bakar. Engkau membuat lelah para penggantimu wahai Abu Bakar.”
Pada suatu hari Thalhah bin Ubaydilkah melihat Umar keluar ditengah kegelapan malam. Ia masuk kesebuah rumah kemudian keluar lagi. Begitu ia lakukan berulang kali dengan rumah yang berbeda. Thalhah ingin tahu apa yang diperbuat Umar dirumah-rumah itu. Pagi harinya, Thalhah pergi kerumah pertama yang dimasuki Umar. Ternyata disana ada wanita buta dan tidak bisa apa-apa karena sudah tua. Thalhah bertanya: ”Untuk apa orang ini datang kemari?" Wanita itu menjawab: ”Ia sudah terbiasa sejak dulu. Ia datang membawa sesuatu yg baik untukku dan mengeluarkan rasa sakit dari tubuhku." Sambil berjalan keluar Thalhah berkata: ”Ibumu kehilanganmu, wahai Thalhah”.
Suatu hari, Umar pergi kepinggiran Madinah. Disana ada seorang musafir yang beristirahat ditengah jalan. Sebuah tenda kumuh didirikan sedangkan ia duduk diambang pintu seperti kebingungan. Umar bertanya: Siapa? Jawab orang itu: “Aku dari pedalaman. Aku ingin menghadap Amirul Mukminin untuk meminta kemurahan hatinya." Dari dalam tenda terdengar rintihan seorang wanita. Umar bin Khathab menanyakannya, orang itu menjawab: ”Pergilah semoga Allah merahmati keperluanmu.” Kata Umar: “Inilah keperluanku.” Orang itu berkata: ”Istriku akan melahirkan. Tapi aku tidak punya uang, makanan dan siapapun”.
Umar segera pulang. Setibanya dirumah, dia berkata kepada sang istri Ummu Kultsum: ”Apakah kamu punya sesuatu yang dianugrahkan Allah kepadamu?” Tanya istrinya: “Untuk apa?” Umar menceritakan perihal laki-laki itu. Setelah itu sang istri membawa barang-barang, sedangkan Umar membawa ransel berisi makanan, panci dan kayu. Mereka berangkat menemui laki-laki itu.
Ummu Kultsum masuk kedalam tenda menemui si istri, sedangkan Umar duduk bersama laki-laki itu. Ia menyalakan api dan meniup kayu lalu memasak makanan. Tiba-tiba Ummu Kultsum berteriak dari dalam tenda: ”Wahai amirul mukminin beritahu temanmu, anaknya sudah lahir.” Orang itu kaget bukan kepalang. ”Engkaukah Khalifah Umar bin Khathab?“ katanya. Jawab Umar: “Ya, tetaplah ditempatmu”
Setelah itu Umar meletakkan panci didekat tenda kemudian berteriak pada Ummu Kultsum: ”Beri dia makan.” Perempuan itu pun makan. Kemudian Ummu Kultsum membawa keluar makanan itu. Umar mengambilnya lalu meletakkan didepan lelaki itu sambil berkata: ”Makanlah, sudah semalam engkau tidak tidur. Besok temuilah kami. Akan kami perintahkan sesuatu yang baik untukmu.“
Semoga Allah merahmati Umar bin Khathab. Ia begitu tawadhuk, suka melakukan ibadah tersembunyi demi menggapai ridho Allah.
Sumber: eramuslim.com
.
Cara Mengatasi Stres
Keampuhan Shalawat
Hasilkan Jutaan Rupiah dari rumah!
.