Saturday, May 26, 2018

Ujian Yang Berat

.
Allah melarang para hambanya untuk bermaksiat kepadanya baik secara terang-terangan atau tatkala dia bersendirian tatkala tidak ada orang lain yang melihatnya. Seseorang yang mencegah dirinya daripada melakukan kemaksiatan dihadapan khalayak tentunya berbeda dengan orang yang mencegah dirinya dari melakukan kemaksiatan tatkala dia bersendirian.
Ujian yang berat adalah ujian yang dihadapi seorang hamba tatkala dia sedang bersendirian dan tersedia dihadapannya sarana dan prasarana serta kemudahan baginya untuk berbuat maksiat, apakah dia mampu mencegah dirinya dari kemaksiatan tsb? Inilah ujian yang sangat berat, beruntunglah bagi mereka yang bisa selamat dari ujian ini.

Rasulullah saw bersabda,“Sungguh aku mengetahui sebuah kaum dari umatku yang datang pada hari kiamat dengan membawa kebaikan yang banyak seperti bukit Tihamah kemudian Allah menjadikannya seperti debu yang beterbangan.” Maka Para sahabat bertanya, “Wahai Rasulullah, berikanlah ciri-ciri mereka kepada kami agar kami tidak termasuk golongan mereka dalam keadaan tidak sadar.” Beliau menjawab, “Adapun mereka itu adalah saudara-saudara kalian tetapi mereka adalah orang-orang yang apabila bersepi-sepi dengan apa yang diharamkan Allah maka mereka pun menerjangnya.” (HR.Ibnu Majah)

Allah telah menguji orang-orang yahudi dengan ikan, Allah berfirman, “Dan tanyakanlah kepada Bani Israil tentang negeri yang terletak didekat laut ketika mereka melanggar aturan pada hari Sabtu, pada waktu datang kepada mereka ikan-ikan (yang berada disekitar) mereka terapung-apung dipermukaan air dan dihari-hari bukan Sabtu, ikan-ikan itu tak datang kepada mereka. Demikianlah Kami mencoba mereka disebabkan mereka berlaku fasik”. (QS.7:163)

Allah memudahkan bagi mereka sebab-sebab untuk melakukan kemaksiatan. Namun mereka tidak sabar dengan ujian Allah padahal mereka yakin bahwa Allah mengawasi gerak-gerik mereka, karena itu mereka tidak melanggar perintah Allah secara langsung tetapi mereka melakukan hilah yang akhirnya Allah merubah mereka menjadi kera-kera yang hina.

Allah menguji para sahabat Rasulullah, Allah berfirman “Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya Allah akan menguji kamu dengan sesuatu dari binatang buruan yang mudah didapat oleh tangan dan tombakmu supaya Allah mengetahui orang yang takut kepada-Nya, biarpun dia tidak bisa melihat-Nya. Barangsiapa yang melanggar batas sesudah itu, maka baginya azab yang pedih” (QS.5:94)

Dari Muqotil bin Hayyan, bahwa ayat ini turun tatkala umroh Hudaibiyah, tatkala itu muncul banyak sekali zebra, burung dan hewan-hewan buruan yang lain ditengah perjalanan para sahabat (sedang dalam keadaan ihram umroh), mereka tidak pernah menjumpai yang seperti ini sebelumnya, namun Allah melarang mereka untuk berburu hewan-hewan tersebut. Sampai-sampai saking terlalu jinaknya hewan-hewan tersebut maka mereka bisa mengambilnya langsung hewan-hewan buruan yang kecil dengan tangan-tangan mereka, adapun hewan-hewan buruan yang besar maka mereka bisa dengan mudah menombaknya.

Dalam ayat ini, Allah menekankan dengan sumpah untuk menunjukan bahwa apa yang sedang mereka hadapi berupa jinaknya hewan-hewan buruan, tidaklah Allah menjadikan hewan-hewan tersebut jinak kecuali karena untuk menguji mereka.

Adapun cobaan yang Allah turunkan pada mereka bukanlah cobaan yang sangat mengerikan yang menyebabkan terbunuhnya nyawa dan rusaknya harta benda, namun cobaan yang Allah berikan kepada para sahabat pada ayat ini adalah semisal cobaan yang Allah berikan kepada penduduk negeri Ailah (orang-orang yahudi) berupa ikan-ikan yang banyak mengapung dipermukaan laut namun Allah melarang mereka untuk menangkapnya. Faedah dari cobaan yang tergolong ringan ini adalah untuk mengingatkan mereka bahwa barangsiapa yang tidak bisa tegar menghadapi cobaan ini maka bagaimana dia bisa tegar jika menghadapi cobaan yang sangat berat.

Jika seorang hamba merasakan bahwa dirinya dimudahkan untuk melakukan kemaksiatan, jalan-jalan menuju kemaksiatan terbuka lapang baginya maka ketahuilah bahwa dia sedang diuji oleh Allah. Dan ingatlah bahwa Allah yang sedang mengujinya juga sedang mengawasinya, maka takutlah dia kepada Allah. Inilah ujian yang berat, Allah akan memberikan ganjaran yang besar baginya karena kekuatan imannya. Barangsiapa yang meninggalkan kemaksiatan padahal sangat mudah bagi dirinya untuk melakukannya maka ketahuilah bahwa itu adalah kabar gembira baginya karena hal itu merupakan indikasi imannya yang kuat. Barangsiapa yang bermaksiat kepada Allah dalam keadaan sendirian maka ketahuilah bahwa imannya ternyata lemah, dan hendaknya dia takut kepada adzab yang Allah janjikan kepada orang-orang yang melanggar perintah-Nya.

Inilah hikmah dari ujian yang Allah berikan kepada para sahabat yang sebagian mereka bisa saja mengambil hewan-hewan buruan tersebut dengan mudahnya baik secara terang-terangan maupun secara sembunyi-sembunyi. Dengan ujian ini akan nampak siapakah dari hamba-hamba Allah yang takut dan bertakwa kepada Allah baik secara terang-terangan maupun tatkala bersendirian.

Hal ini sebagaimana firman Allah “Sesungguhnya orang-orang yang takut kepada Tuhannya yang tidak tampak oleh mereka, mereka akan memperoleh ampunan dan pahala yang besar”. (QS.67:12)

Ujian yang diberikan oleh Allah agar terbedakan hamba Allah yang karena keimanannya yang kuat maka takut pada adzab Allah di akhirat yang meyakini bahwa Allah senantiasa mengawasinya meskipun dia tidak melihat-Nya, agar terbedakan dari hamba yang lemah imannya sehingga berani melanggar perintah Allah, sehingga Allah memberinya ganjaran yang besar.

Cara Mengatasi Stres
Keampuhan Shalawat 

Hasilkan Jutaan Rupiah dari rumah! 
.