Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca kitab Allah dan mendiri kan shalat dan menafkahkan sebahagian dari rezeki yang Kami anugerah kan kepada mereka dengan diam-diam dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan perniagaan yang tak akan merugi, agar Allah sempurnakan kepada mereka pahala mereka dan menambah pada mereka dari karunia Nya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Mensyukuri. (QS.35:29-30)
Orang beriman tentu tahu dan sadar bahwa diri kita dan apapun yang ada didunia ini milik Allah. Allah telah menegaskan hal ini dalam kitab suci-Nya.
"Kepunyaan Allah segala apa yang ada dilangit dan apa yang ada dibumi. Dan jika kamu melahirkan apa yang ada didlm hatimu atau kamu menyembunyikannya, niscaya Allah akan membuat perhitungan dengan kamu tentang perbuatanmu itu. Maka Allah mengampuni siapa saja yang dikehendaki-Nya dan menyiksa siapa saja yang dikehendaki-Nya; dan Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu." (QS.2:284)
Allah Ta'ala memiliki kuasa sepenuhnya atas semua yang dimilikinya, termasuk diri kita. Apakah Allah mau menghidupkan, mematikan, melapangkan rizki atau menyempitkannya, dan memberi nikmat atau mengazab; semuanya terserah pada kehendak-Nya.
Sesungguhnya manusia sangat tergantung kepada kehendak Allah. Seandainya ada banyak orang hendak membunuh si Fulan, tetapi kalau Allah berkehendak menghidupkan dia, maka dia akan tetap hidup, sebagaimana Allah telah menyelamatkan dan membiarkan Nabi Ibrahim tetap hidup meskipun dia dihukum bakar oleh rezim Raja Namruz.
Demikian pula sebaliknya, meskipun si Fulan itu dijaga kesehatannya oleh sebuah tim yang terdiri dari puluhan dokter Spesialis yang sangat ahli, namun kalau Allah berkehendak mematikannya, maka tidak ada seorang pun yang dapat menyelamatkan nyawanya.
Karena begitu mutlaknya kekuasaan Allah terhadap manusia, sudah sepatutnya manusia takluk dan menyerah kepada Allah. Seharusnya manusia tunduk dan patuh atas segala yang diperintahkan Allah kepadanya. Bila ada sepasukan tentara yang menyerah kalah kepada lawannya lalu menjadi tawanan maka dibawah todongan senjata, sepasukan tentara itu pastilah mengikuti segala yang diperintahkan oleh musuhnya. Begitu pula para budak kerajaan, akan selalu mematuhi segala perintah Raja, meski pun Raja tidak memberikan upah sepeser pun kepada mereka.
Allah jauh lebih berkuasa dari pada Raja atau musuh tentara itu. Allah tidak hanya dapat mematikan sepasukan tentara, tetapi Dia dapat mematikan semua tentara yang ada dimuka bumi secara serentak. Semua itu mudah bagi Allah. Karena itu seharusnya perintah Allah lebih dipatuhi dari pada perintah siapapun yang ada dibumi ini.
Menariknya, meskipun kekuasaan Allah begitu mutlak, meskipun kita semua adalah ciptaan-Nya dan hamba-Nya, namun oleh karena Allah Swt memiliki sifat asy-Syakur (Maha Mensyukuri) dan al-Haliim (Maha Penyantun), Dia tidak memerintahkan sesuatu kecuali Dia akan memberikan balas jasa kepada hamba yang Dia perintahkan. Perintah-Nya tidak gratis, tetapi ada bayarannya.
“Dan peliharalah dirimu dari (azab) hari yang pada waktu itu kamu semua dikembalikan kepada Allah, kemudian masing-masing diri diberi balasan yang sempurna terhadap apa yang telah dikerjakannya, sedang mereka sedikit pun tidak dianiaya.” (QS.2:281)
Yang Allah tawarkan dalam Al Qur`an adalah kerangka kesepakatan bisnis, berupa pinjam-meminjam dengan bunga pinjaman berlipat ganda dan jual-beli dengan nilai tukar yang sangat menguntungkan, ibarat meminjam seekor nyamuk lalu mengembalikan dalam bentuk seekor kuda atau membeli seekor lalat dengan bayaran seekor unta.
Berikut ini transaksi Pinjam meminjam yang Allah tawarkan: “Jika kamu meminjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, niscaya Allah melipat gandakan pembalasannya kepadamu dan mengampuni kamu. Dan Allah Maha Pembalas Jasa lagi Maha Penyantun.“ (QS.64:17)
Transaksi kedua yang ditawarkan Allah adalah transaksi Jual-beli atau Perniagaan : “Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mukmin diri dan harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka. Mereka berperang pada jalan Allah; lalu mereka membunuh atau terbunuh. (Itu telah menjadi) janji yang benar dari Allah didlm Taurat, Injil dan Al Quran. Dan siapakah yang lebih menepati janjinya (selain) daripada Allah? Maka bergembiralah dengan Jual beli yang telah kamu lakukan itu, dan itulah kemenangan yang besar.” (QS.9:111)
“Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca kitab Allah dan mendirikan shalat dan menafkah kan sebahagian dari rezki yang Kami anugerahkan kepada mereka dengan diam-diam dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan perniagaan yang tidak akan merugi.” (QS.35:29)
Jadi setiap orang yang sudah baligh adalah pebisnis yang bertransaksi dengan Allah. Semua modal bisnisnya (kehidupannya, kesempurnaan tubuh dan akalnya, kesehatannya, kepandaiannya, intuisi dan perasaannya) berasal dari Allah. Dia tinggal memutar roda usahanya dengan modal tersebut.
Transaksi bisnisnya adalah semua perbuatan dirinya sejak dia baligh sampai malaikat maut datang menjemputnya. Dan semua transaksi itu tercatat rapi serta detil. Tidak ada secuil pun, bahkan tidak ada sebesar dzarrah pun yang terluput oleh malaikat sang juru catat.
“Dan segala sesuatu yang telah mereka perbuat tercatat dalam buku-buku catatan. Dan segala (urusan) yang kecil maupun yang besar adalah tertulis.” (QS.54:52-53)
Begitu detilnya buku catatan itu, sehingga kelak para pendosa terperanjat kaget ketika menerima rapor mereka yang kebakaran itu.
"Dan diletakkanlah kitab, lalu kamu akan melihat orang-orang yang bersalah ketakutan terhadap apa yang (tertulis) didalamnya, dan mereka berkata : Aduhai celaka kami, kitab apakah ini yang tidak meninggalkan yang kecil dan tidak (pula) yang besar, melainkan ia mencatat semuanya; dan mereka dapati apa yang telah mereka kerjakan ada tertulis. Dan Tuhanmu tidak menganiaya seorang juapun" (QS.18:49)
Setelah itu seluruh manusia dikumpulkan pada sebuah forum Pengadilan yang dipimpin oleh Sang Pemilik Modal sendiri selaku Ahkamil Hakimin (Sang Hakim Yang Maha Adil) disuatu hari yang disebut Yaumul Hisab (Hari Penghitungan Rugi Laba).
“Kami akan memasang timbangan yang tepat pada hari kiamat, maka tiadalah dirugikan seseorang barang sedikitpun dan jika amalan itu hanya seberat biji sawipun pasti Kami mendatangkan pahalanya dan cukuplah Kami sebagai Pembuat perhitungan.” (QS.21:47)
Berapa banyak manusia yang berhasil membukukan laba? Lebih dari 1400 tahun yang lalu, Sang Pemilik Modal Yang Maha Kaya [sekaligus Sang Hakim Maha Adil] itu telah menyebarkan bocoran informasi bahwa hampir semua “mitra bisnisnya” gagal membukukan laba. Hasil auditing terhadap neraca keuangannya menunjukkan hasil bahwa bisnis mereka membukukan kerugian.
Ada yang membukukan Keuntungan Besar dalam berbisnis dengan Allah.
Siapakah mereka? Simak bocoran dibawah ini:
“Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasihat menasihati supaya menaati kebenaran dan nasihat menasihati supaya menetapi kesabaran.” (QS.103:1-3).
"Perumpamaan nafkah yang dikeluarkan oleh orang-orang yang menafkahkan hartanya dijalan Allah adalah serupa dengan Sebutir benih yang menumbuhkan Tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir Seratus biji. Allah melipat gandakan ganjaran bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas karunia-Nya lagi Maha Mengetahui." (QS.2:261)
Rasulullah saw bersabda: "Tidaklah seseorang yang bersedekah dengan harta yang baik, Allah tidak menerima kecuali yang baik, kecuali Allah Yang Maha Pengasih akan menerima sedekah itu dengan tangan kanan-Nya. Jika sedekah itu berupa sebuah kurma, maka ditangan Allah yang Maha Pengasih, sedekah itu akan bertambah sampai menjadi lebih besar daripada gunung, sebagaimana seseorang diantara kalian membesarkan anak kudanya atau anak untanya." (HR.Muslim)
Ibnu Mas'ud berkata bahwa Rasulullah saw bersabda, "Siapa yang membaca satu huruf dari Alquran, ia akan mendapatkan satu kebaikan yang nilainya sama dengan 10 kali ganjaran (pahala). Aku tidak mengatakan alif lam mim itu satu huruf, tetapi alif satu huruf, lam satu huruf dan mim satu huruf." (HR.Tirmidzi).
“Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasihat menasihati supaya menaati kebenaran dan nasihat menasihati supaya menetapi kesabaran.” (QS.103:1-3).
"Perumpamaan nafkah yang dikeluarkan oleh orang-orang yang menafkahkan hartanya dijalan Allah adalah serupa dengan Sebutir benih yang menumbuhkan Tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir Seratus biji. Allah melipat gandakan ganjaran bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas karunia-Nya lagi Maha Mengetahui." (QS.2:261)
Rasulullah saw bersabda: "Tidaklah seseorang yang bersedekah dengan harta yang baik, Allah tidak menerima kecuali yang baik, kecuali Allah Yang Maha Pengasih akan menerima sedekah itu dengan tangan kanan-Nya. Jika sedekah itu berupa sebuah kurma, maka ditangan Allah yang Maha Pengasih, sedekah itu akan bertambah sampai menjadi lebih besar daripada gunung, sebagaimana seseorang diantara kalian membesarkan anak kudanya atau anak untanya." (HR.Muslim)
Ibnu Mas'ud berkata bahwa Rasulullah saw bersabda, "Siapa yang membaca satu huruf dari Alquran, ia akan mendapatkan satu kebaikan yang nilainya sama dengan 10 kali ganjaran (pahala). Aku tidak mengatakan alif lam mim itu satu huruf, tetapi alif satu huruf, lam satu huruf dan mim satu huruf." (HR.Tirmidzi).
Hari kiamat Allah bertanya: "Mana tetangga-Ku?" Jawab Malaikat: "Siapakah gerangan orang yang patut jadi tetangga-Mu ya Tuhan?" Allah menjawab: "Dimanakah orang-orang yang senang membaca Al-Quran dan orang-orang yang suka meramaikan masjid?" (HR.Abu Nuaim)
Selamat bertransaksi dengan Allah. Semoga transaksi kita membukukan laba.
Sumber: hidayatullah.com
.
Cara Mengatasi Stres
Keampuhan Shalawat
Aplikasi Ajaib Hasilkan Jutaan Rupiah
.