Saturday, June 02, 2018

Hariku Hari Ini Esok Alam Gaib

.
Jika Anda berada dipagi hari, janganlah menunggu sore tiba. Hari inilah yang akan Anda jalani, bukan hari kemarin yang telah berlalu dan bukan esok hari yang masih gaib. Hari yang mataharinya menyinari Anda dan siangnya menyapa Anda inilah Hari Milik Anda. Akhir umur Anda mungkin hari ini, anggaplah seakan-akan Anda akan mati hari ini. Sehingga hidup Anda tidak akan tercabik-cabik diantara gumpalan keresahan, kesedihan, duka masa lalu dengan bayangan masa depan yang penuh ketidakpastian dan menakutkan.

Pada hari inilah, Anda harus bertekad mempersembahkan kualitas shalat yang paling khusyu', bacaan Al-Qur'an yang sarat tadabbur, dzikir sepenuh hati, keseimbangan dalam segala hal, keikhlasan dengan semua yang Allah berikan, perhatian terhadap keadaan sekitar, serta perbuatan baik terhadap kerabat, sahabat dan tetangga. Tanamlah kebaikan pada hari ini sebanyak-banyaknya. Beristighfarlah atas semua dosa, ingatlah selalu kepada-Nya, bersiaplah untuk sebuah perjalanan menuju alam keabadian dan nikmati hari ini dengan segala kesenangan dan kebahagiaan!

"Maka berpegang teguhlah kepada apa yang Aku berikan kepadamu dan hendaklah kamu termasuk orang-orang yang bersyukur." (QS.7:144)

Bila hari ini Anda dapat makan nasi hangat yang harum baunya, maka apakah nasi basi yang telah Anda makan kemarin merugikan Anda? Jika Anda dapat meminum air jernih dan segar hari ini, maka mengapa Anda harus bersedih atas air asin yang Anda minum kemarin atau mengkhawatirkan esok hari yang belum tentu terjadi?  Jika Anda dapat menundukkan diri untuk berpegang pada prinsip : Aku hanya akan hidup hari ini. Prinsip ini yang akan menyibukkan diri Anda untuk selalu memperbaiki keadaan, mengembangkan semua potensi dan ikhlas dalam setiap amalan.

Anda akan berkata dalam hati "Hanya hari ini kesempatanku untuk mengatakan yang baik-baik.Tidak berkata kotor dan jorok, tidak akan mencela, menghardik, meremehkan dan tidak akan membicarakan kejelekan orang lain. Dan karena hanya hari ini saja aku akan hidup, maka aku akan memperhatikan kebersihan tubuhku, kerapian penampilanku, kebaikan tutur kata dan tindak tandukku. Aku juga akan membuang sifat takabur, ujub, riya' dan buruk sangka."

Hari ini aku akan berbuat baik kepada orang lain dan mengulurkan tangan kepada siapapun. Aku akan menjenguk mereka yang sakit, mengantarkan jenazah, menunjukkan jalan yang benar bagi orang yang tersesat, memberi makan orang kelaparan, menolong orang yang minta tolong, membantu orang yang dizalimi, meringankan penderitaan orang yang lemah, mengasihi orang yang menderita, menghormati orang alim, menyayangi anak kecil dan berbakti kepada orang tua.

"Wahai masa lalu yang telah berlalu, tenggelamlah seperti matahari. Aku tidak akan pernah menangisi kepergianmu dan kamu tidak akan pernah lagi melihatku termenung untuk mengingatmu. Kamu telah meninggalkan kami semua, pergi dan tidak pernah kembali lagi." "Wahai masa depan, engkau masih gaib. Aku tidak akan pernah bermain dengan khayalan dan menjual diri hanya untuk sebuah dugaan. Aku tidak bakal memburu sesuatu yang belum tentu ada, karena esok hari mungkin tidak ada sesuatu. Hari Esok sesuatu yang belum diciptakan dan tidak ada satu pun darinya yang dapat disebutkan."

Hariku Hari Ini adalah ungkapan yang paling indah dalam kamus kebahagiaan. Kamus bagi mereka yang menginginkan kehidupan yang paling indah dan menyenangkan.

"Telah pasti datangnya ketetapan Allah, maka janganlah kamu meminta agar disegerakan datangnya. Maha Suci Allah dan Maha Tinggi dari apa yang mereka persekutukan." (QS.16:1)

Hari esok adalah sesuatu yang belum nyata dan belum dapat diraba, belum berwujud. Mengapa kita harus menyibukkan diri dengan hari esok dan mencemaskan kesialan yang akan terjadi kepadanya, memikirkan dan meramalkan bencana yang bakal ada didalamnya? Bukankah kita tidak tahu apakah kita akan bertemu dengannya atau tidak, dan apakah hari esok itu akan berwujud kesenangan atau kesedihan? Ironisnya, banyak manusia yang termakan oleh ramalan tentang kelaparan, kemiskinan, wabah penyakit dan krisis ekonomi yang akan menimpa mereka.

  "Setan menjanjikan kamu dengan kemiskinan dan menyuruhmu berbuat kejahatan (kikir)
               sedangkan Allah menjanjikan untukmu ampunan daripada-Nya dan karunia" 
                                                                        (QS.2:268)

Biarkan hari esok itu datang dengan sendirinya. Jangan pernah menanyakan kabar beritanya dan jangan pernah menanti serangan petakanya. Sibukkanlah diri Anda hanya untuk hari ini. Sungguh mengherankan orang-orang yang menebus kesedihan suatu masa yang belum tentu matahari terbit didalamnya dengan bersedih hari ini. Oleh karena itu, hindari angan-angan yang berlebih-lebihan.

Cara Mengatasi Stres
Keampuhan Shalawat 

Hasilkan Jutaan Rupiah dari rumah! 
.