.
Suatu hari datang seorang lelaki yang mengeluhkan keadaannya kepada Rasulullah. Dia berkata, “Dunia ini telah berpaling dariku dan yang telah kuperoleh dari tanganku sangatlah sedikit.” Rasulullah saw bertanya, “Apakah kamu tak pernah membaca doanya para Malaikat dan tasbihnya seluruh makhluk yang dengan itu mereka mendapat limpahan rezeki?” Lelaki itu bertanya, “Doa apakah itu wahai Rasulullah?” Rasulullah saw menjawab, “Subhanallahi wa bihamdihi subhanallahil adzim
(Maha Suci Allah dan segala puji bagi-Nya, Maha Suci Allah yang Maha Agung) dan beristighfarlah kepada Allah sebanyak seratus kali diantara waktu terbitnya fajar hingga menjelang waktu shalatmu, dengan itu dunia akan tunduk dan merangkak mendatangimu dan Allah menciptakan dari setiap kalimat tersebut Malaikat yang selalu bertasbih kepada Allah sampai hari kiamat dan untukmu pahalanya”(HR.Bukhari)
Ketahuilah bahwa fajar ada dua:
1.Fajar kadzib tidak masuk bersamanya waktu shalat Shubuh. Tidak menghalangi makan minum dan bersenggama bagi orang yang ingin berpuasa.
2.Fajar shadiq masuk bersamanya waktu shalat Shubuh. Dilarang bersenggama dan makan minum bagi yang berpuasa.
Ini yang dimaksudkan dalam firman Allah Ta’ala: "Dan makan minumlah hingga terang bagimu benang putih dari benang hitam, yaitu fajar." (QS.2:187). Rasululah saw bersabda, "Dan waktu shalat shubuh dari terbitnya fajar (shadiq) sampai sebelum terbitnya matahari." (HR.Muslim)
Beristighfar kepada Allah sebanyak 100x diantara waktu terbitnya fajar kadzib hingga menjelang waktu shalat shubuh, lalu membaca Subhanallahi wa bihamdihi subhanallahil adzim, Shalawat dan Doa.
Abu Said Al-Khudhri ra berkata : “Pada suatu hari Rasulullah saw masuk masjid. Seorang sahabat bernama Abu Umamah ra sedang duduk disana. Beliau bertanya: ”Wahai Abu Umamah, kenapa aku melihat kamu sedang duduk diluar waktu sholat?” Ia menjawab : ”Aku bingung memikirkan hutangku, wahai Rasulullah.” Beliau bertanya: ”Maukah aku ajarkan kepadamu sebuah do’a yang apabila kamu baca maka Allah ta’ala akan menghilangkan kebingunganmu dan melunasi hutangmu?” Ia menjawab: ”Tentu, wahai Rasulullah” Beliau bersabda, ”Jika kamu berada diwaktu pagi maupun sore hari, maka bacalah do’a : ”Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada Engkau dari bingung dan sedih. Aku berlindung kepada Engkau dari lemah dan malas. Aku berlindung kepada Engkau dari pengecut dan kikir. Aku berlindung kepada Engkau dari lilitan hutang dan kesewenang-wenangan manusia.” Kata Abu Umamah : ”Setelah membaca do’a tersebut, Allah berkenan menghilangkan kebingunganku dan membayar lunas hutangku.” (HR.Abu Dawud)
Doa dari Alquran:
[2:285] "Ampunilah kami ya Tuhan kami dan kepada Engkaulah tempat kembali."
[2:286] "Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami tersalah. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tidak sanggup kami memikulnya. Beri ma'aflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah Penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir."
Doa adalah senjata orang yang beriman, karena dengan berdoa seorang hamba dengan sendirinya telah menyatakan kelemahan, kekurangan sekaligus kebutuhan dirinya akan pertolongan dari Dzat penguasa alam raya, Allah Swt. Kita selaku hamba yang beriman dianjurkan untuk selalu berdoa dan memohon pertolongan hanya kepada Allah. Namun ternyata doa-doa kita kadang tidak selaras dengan apa yang kita inginkan. Terkadang apa yang kita harapkan belum tentu baik bagi kita, sebaliknya apa yang kita benci ternyata itu baik bagi kita. Namun yakinlah bahwa semua kehendak Allah adalah untuk kebaikan kita.
Apakah adab dalam berdoa agar dikabulkan?
1: Menghadirkan Hati
Salah satu kunci dikabulkannya doa adalah dengan ‘ihsan’. Yaitu merasakan kehadiran Allah dimana pun dalam keadaan bagaimanapun. Selalu sadar bahwa saat kita berdoa, Allah sedang melihat dan mengawasi kita. Allah Maha Mengetahui bisikan hati kita, Allah begitu dekat dengan kita, lebih dekat dari urat nadi kita. Subhanallah
Karena itu saat kita berdoa, tundukkan kepala sebagai lambang kerendahan hati, fokus jiwa dan raga hanya kepada-Nya, rasakanlah dengan hati yang paling dalam, sebentar lagi kita akan berinteraksi langsung dengan Allah. Maka saat itulah kita sebutkan apa yang kita inginkan.
2: Rasa Takut dan Penuh Harap
Disaat berdoa, sedikitpun jangan ada keraguan dalam hati. Tetapi pasrahkan segalanya kepada-Nya dan selalu berprasangka baik. Pasrahkan diri kita dan yakini Allah akan segera mengabulkan doa kita. Teruskan ikhtiar dan tunggulah hasilnya dengan sabar dan terus berbuat kebaikan. Tidak ada yang mustahil bagi Allah Swt.
3: Doa dengan suara lembut
Karena Allah begitu dekat dan Maha Mengetahui, suara orang yang berdoa itu seharusnya bagaikan mendesah, meratap dan mengiba. Orang yang dalam keadaan seperti itu, tentu akan menunjukkan bentuk suaranya yang keluar dari hatinya dan mengucapkannya dengan suara yang sangat lembut.
Allah Ta'ala berfirman: ”Berdoalah kepada Tuhanmu dengan berendah diri dan suara yang lembut. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas” (QS.7:55).
4: Istighfar, Menyesal dan Mengakui dosa.
Banyak contoh dalam Al Quran bagaimana para Nabi dan Rasul berdoa. Mereka senantiasa berdoa dengan penuh khusyuk dan kerendahan hati, seraya diawali doanya dengan memuji dan mensucikan (tasbih) serta menyisipkan penyesalannya. Mereka mengakui dosa-dosa dan kelemahan dirinya.
5: Berdoa dengan tenang dan khusyuk
Maksudnya adalah disaat kita berdoa kepada Allah, kita posisikan segala ucapan dan hati dengan tenang dan khusyuk dan lebih penting lagi ketika usai berdoa, kita juga tidak tergesa-gesa agar doa tersebut sesegera mungkin dikabulkan. Atau bahkan berprasangka buruk seakan-akan Allah tidak akan mengabulkan doa kita. Rasulullah saw bersabda, “Akan dikabulkan (doa) kalian selama tidak tergesa-gesa. Dia mengatakan, 'Saya telah berdoa, namun belum saja dikabulkan'” (HR.Bukhari dan Muslim)
6: Menghadap Kiblat dan mengangkat tangan.
Sudah seharusnya kita menghadap kiblat dikala berdoa atau dalam shalat dan membaca Al Quran. Dari Jabir ra, bahwa Nabi saw ketika berada di Padang Arafah, beliau menghadap kiblat, dan beliau terus berdoa sampai matahari terbenam. (HR.Muslim). “Sesungguhnya Allah malu kepada hamba-Nya ketika mereka mengangkat tangan kepada-Nya kemudian hambanya kembali dengan tangan kosong.” (HR.Abu Daud dan Tirmidzi)
7: Berdoa diwaktu-waktu yang mustajab.
Salah satu yang menyebabkan doa kita mudah dan bisa segera terkabulkan karena kita berdoa pada waktu-waktu yang mustajab. Dan tentunya waktu tsb sesuai dengan apa yang telah dicontohkan oleh Baginda Rasulullah. Dari Anas bin Malik ra, Nabi saw bersabda, “Doa yang tidak mungkin tertolak adalah ketika antara adzan dan iqamah” (HR.At-Tirmidzi).
8: Jauhi makanan HARAM
Salah satu penyebab penting penghambat terkabulnya doa adalah akibat dari memakan makanan yang haram. Jika kita ingin dikabulkan doa-doa kita, alangkah baiknya kita bersihkan diri kita dari makanan yang haram.
Dari Abu Hurairah ra, Rasulullah saw bersabda, “Wahai sekalian manusia, sesungguhnya Allah itu thoyib (baik). Dia tidak akan menerima sesuatu melainkan yang baik pula. Dan sesungguhnya Allah telah memerintahkan kepd orang-orang mukmin seperti yang diperintahkan-Nya kepada para Rasul. Firman-Nya, ‘Wahai para Rasul! Makanlah makanan yang baik-baik (halal) dan kerjakanlah amal shalih. Sesungguhnya Aku Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan’. Dan Allah juga berfirman, ‘Wahai orang-orang yang beriman! Makanlah rezeki yang baik-baik dari yang telah kami rezekikan kepadamu’. Kemudian Nabi saw menceritakan tentang seorang lelaki yang telah lama berjalan karena jauhnya jarak yang telah ditempuhnya. Sehingga rambutnya kusut masai dan berdebu. Orang itu lalu mengangkat tangannya kelangit dan berdo’a, ‘Wahai Tuhanku, wahai Tuhanku’. Padahal, makanan nya dari barang yang haram, minumannya dari yang haram, pakaiannya dari yang haram dan diberi makan dengan makanan yang haram, maka bagaimanakah Allah akan mengabulkan do’anya?” (HR.Muslim)
Rasulullah saw bersabda: “Tiga kelompok yang tidak akan ditolak do’anya: Orang yang berpuasa sampai ia berbuka. Pemimpin yang adil. Dan do’a orang yang teraniaya. Allah menyibak awan dan membuka pintu-pintu langit seraya berfirman: “Demi kemuliaan-Ku dan keagungan-Ku, pasti Aku tolong kamu, walau setelah beberapa waktu.” (HR.Ahmad dan At Tirmidzi)
Ketahuilah bahwa fajar ada dua:
1.Fajar kadzib tidak masuk bersamanya waktu shalat Shubuh. Tidak menghalangi makan minum dan bersenggama bagi orang yang ingin berpuasa.
2.Fajar shadiq masuk bersamanya waktu shalat Shubuh. Dilarang bersenggama dan makan minum bagi yang berpuasa.
Ini yang dimaksudkan dalam firman Allah Ta’ala: "Dan makan minumlah hingga terang bagimu benang putih dari benang hitam, yaitu fajar." (QS.2:187). Rasululah saw bersabda, "Dan waktu shalat shubuh dari terbitnya fajar (shadiq) sampai sebelum terbitnya matahari." (HR.Muslim)
Beristighfar kepada Allah sebanyak 100x diantara waktu terbitnya fajar kadzib hingga menjelang waktu shalat shubuh, lalu membaca Subhanallahi wa bihamdihi subhanallahil adzim, Shalawat dan Doa.
Abu Said Al-Khudhri ra berkata : “Pada suatu hari Rasulullah saw masuk masjid. Seorang sahabat bernama Abu Umamah ra sedang duduk disana. Beliau bertanya: ”Wahai Abu Umamah, kenapa aku melihat kamu sedang duduk diluar waktu sholat?” Ia menjawab : ”Aku bingung memikirkan hutangku, wahai Rasulullah.” Beliau bertanya: ”Maukah aku ajarkan kepadamu sebuah do’a yang apabila kamu baca maka Allah ta’ala akan menghilangkan kebingunganmu dan melunasi hutangmu?” Ia menjawab: ”Tentu, wahai Rasulullah” Beliau bersabda, ”Jika kamu berada diwaktu pagi maupun sore hari, maka bacalah do’a : ”Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada Engkau dari bingung dan sedih. Aku berlindung kepada Engkau dari lemah dan malas. Aku berlindung kepada Engkau dari pengecut dan kikir. Aku berlindung kepada Engkau dari lilitan hutang dan kesewenang-wenangan manusia.” Kata Abu Umamah : ”Setelah membaca do’a tersebut, Allah berkenan menghilangkan kebingunganku dan membayar lunas hutangku.” (HR.Abu Dawud)
Doa dari Alquran:
[2:285] "Ampunilah kami ya Tuhan kami dan kepada Engkaulah tempat kembali."
[2:286] "Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami tersalah. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tidak sanggup kami memikulnya. Beri ma'aflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah Penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir."
Doa adalah senjata orang yang beriman, karena dengan berdoa seorang hamba dengan sendirinya telah menyatakan kelemahan, kekurangan sekaligus kebutuhan dirinya akan pertolongan dari Dzat penguasa alam raya, Allah Swt. Kita selaku hamba yang beriman dianjurkan untuk selalu berdoa dan memohon pertolongan hanya kepada Allah. Namun ternyata doa-doa kita kadang tidak selaras dengan apa yang kita inginkan. Terkadang apa yang kita harapkan belum tentu baik bagi kita, sebaliknya apa yang kita benci ternyata itu baik bagi kita. Namun yakinlah bahwa semua kehendak Allah adalah untuk kebaikan kita.
Apakah adab dalam berdoa agar dikabulkan?
1: Menghadirkan Hati
Salah satu kunci dikabulkannya doa adalah dengan ‘ihsan’. Yaitu merasakan kehadiran Allah dimana pun dalam keadaan bagaimanapun. Selalu sadar bahwa saat kita berdoa, Allah sedang melihat dan mengawasi kita. Allah Maha Mengetahui bisikan hati kita, Allah begitu dekat dengan kita, lebih dekat dari urat nadi kita. Subhanallah
Karena itu saat kita berdoa, tundukkan kepala sebagai lambang kerendahan hati, fokus jiwa dan raga hanya kepada-Nya, rasakanlah dengan hati yang paling dalam, sebentar lagi kita akan berinteraksi langsung dengan Allah. Maka saat itulah kita sebutkan apa yang kita inginkan.
2: Rasa Takut dan Penuh Harap
Disaat berdoa, sedikitpun jangan ada keraguan dalam hati. Tetapi pasrahkan segalanya kepada-Nya dan selalu berprasangka baik. Pasrahkan diri kita dan yakini Allah akan segera mengabulkan doa kita. Teruskan ikhtiar dan tunggulah hasilnya dengan sabar dan terus berbuat kebaikan. Tidak ada yang mustahil bagi Allah Swt.
3: Doa dengan suara lembut
Karena Allah begitu dekat dan Maha Mengetahui, suara orang yang berdoa itu seharusnya bagaikan mendesah, meratap dan mengiba. Orang yang dalam keadaan seperti itu, tentu akan menunjukkan bentuk suaranya yang keluar dari hatinya dan mengucapkannya dengan suara yang sangat lembut.
Allah Ta'ala berfirman: ”Berdoalah kepada Tuhanmu dengan berendah diri dan suara yang lembut. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas” (QS.7:55).
4: Istighfar, Menyesal dan Mengakui dosa.
Banyak contoh dalam Al Quran bagaimana para Nabi dan Rasul berdoa. Mereka senantiasa berdoa dengan penuh khusyuk dan kerendahan hati, seraya diawali doanya dengan memuji dan mensucikan (tasbih) serta menyisipkan penyesalannya. Mereka mengakui dosa-dosa dan kelemahan dirinya.
5: Berdoa dengan tenang dan khusyuk
Maksudnya adalah disaat kita berdoa kepada Allah, kita posisikan segala ucapan dan hati dengan tenang dan khusyuk dan lebih penting lagi ketika usai berdoa, kita juga tidak tergesa-gesa agar doa tersebut sesegera mungkin dikabulkan. Atau bahkan berprasangka buruk seakan-akan Allah tidak akan mengabulkan doa kita. Rasulullah saw bersabda, “Akan dikabulkan (doa) kalian selama tidak tergesa-gesa. Dia mengatakan, 'Saya telah berdoa, namun belum saja dikabulkan'” (HR.Bukhari dan Muslim)
6: Menghadap Kiblat dan mengangkat tangan.
Sudah seharusnya kita menghadap kiblat dikala berdoa atau dalam shalat dan membaca Al Quran. Dari Jabir ra, bahwa Nabi saw ketika berada di Padang Arafah, beliau menghadap kiblat, dan beliau terus berdoa sampai matahari terbenam. (HR.Muslim). “Sesungguhnya Allah malu kepada hamba-Nya ketika mereka mengangkat tangan kepada-Nya kemudian hambanya kembali dengan tangan kosong.” (HR.Abu Daud dan Tirmidzi)
7: Berdoa diwaktu-waktu yang mustajab.
Salah satu yang menyebabkan doa kita mudah dan bisa segera terkabulkan karena kita berdoa pada waktu-waktu yang mustajab. Dan tentunya waktu tsb sesuai dengan apa yang telah dicontohkan oleh Baginda Rasulullah. Dari Anas bin Malik ra, Nabi saw bersabda, “Doa yang tidak mungkin tertolak adalah ketika antara adzan dan iqamah” (HR.At-Tirmidzi).
8: Jauhi makanan HARAM
Salah satu penyebab penting penghambat terkabulnya doa adalah akibat dari memakan makanan yang haram. Jika kita ingin dikabulkan doa-doa kita, alangkah baiknya kita bersihkan diri kita dari makanan yang haram.
Dari Abu Hurairah ra, Rasulullah saw bersabda, “Wahai sekalian manusia, sesungguhnya Allah itu thoyib (baik). Dia tidak akan menerima sesuatu melainkan yang baik pula. Dan sesungguhnya Allah telah memerintahkan kepd orang-orang mukmin seperti yang diperintahkan-Nya kepada para Rasul. Firman-Nya, ‘Wahai para Rasul! Makanlah makanan yang baik-baik (halal) dan kerjakanlah amal shalih. Sesungguhnya Aku Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan’. Dan Allah juga berfirman, ‘Wahai orang-orang yang beriman! Makanlah rezeki yang baik-baik dari yang telah kami rezekikan kepadamu’. Kemudian Nabi saw menceritakan tentang seorang lelaki yang telah lama berjalan karena jauhnya jarak yang telah ditempuhnya. Sehingga rambutnya kusut masai dan berdebu. Orang itu lalu mengangkat tangannya kelangit dan berdo’a, ‘Wahai Tuhanku, wahai Tuhanku’. Padahal, makanan nya dari barang yang haram, minumannya dari yang haram, pakaiannya dari yang haram dan diberi makan dengan makanan yang haram, maka bagaimanakah Allah akan mengabulkan do’anya?” (HR.Muslim)
Rasulullah saw bersabda: “Tiga kelompok yang tidak akan ditolak do’anya: Orang yang berpuasa sampai ia berbuka. Pemimpin yang adil. Dan do’a orang yang teraniaya. Allah menyibak awan dan membuka pintu-pintu langit seraya berfirman: “Demi kemuliaan-Ku dan keagungan-Ku, pasti Aku tolong kamu, walau setelah beberapa waktu.” (HR.Ahmad dan At Tirmidzi)
"Tiada setiap muslim berdoa dengan suatu doa, dalam doa itu tidak ada unsur dosa dan memutus tali silaturahim, kecuali Allah pasti akan memberikan kepadanya salah satu dari tiga hal, yaitu adakalanya disegerakan doanya baginya, adakalanya disimpan untuknya diakhirat kelak, dan adakalanya dirinya dihindarkan dari keburukan.” Para sahabat bertanya: “Jika kami memperbanyak doa?” Rasulullah saw bersabda: “Allah lebih banyak (mengabulkan doa).” (HR.Ahmad dan Abu Ya'la)
Inilah beberapa adab dalam doa. Dengan mengetahui adab-adab tersebut kita bisa menginstrospeksi diri kita dari hal-hal yang menjadi penghambat doa-doa kita. Dan dengan mengamalkan adab-adab tersebut. Semoga Allah senantiasa mengabulkan semua doa-doa kita. Insya Allah.
Sumber: solusiislam.com
.
Cara Mengatasi Stres
Keampuhan Shalawat
Hasilkan Jutaan Rupiah dari rumah!
.