Saturday, April 27, 2013

Minyak Ikan Salmon dan Omega 3

.
Kematian akibat serangan jantung memang menduduki rangking pertama sejak 2003 dan diprediksi sampai 2030. Penyakit itu banyak dialami orang-orang berusia produkif. Penderita tak selalu merasakan gejala awal penyakit jantung: nyeri dada, sering pusing dan tubuh merasa panas tanpa sebab. Serangannya kerap mendadak dan dalam kondisi kronis, sehingga sebagian besar tidak bisa diantisipasi. Kalau sudah begitu kematian pun mengancam, kata dr Samuel Oetoro MS SpGK dari Departemen Gizi Fakultas Kedokteran UI.

Penyakit jantung disebabkan adanya penyumbatan dipembuluh arteri koroner akibat penumpukan lemak. Dampaknya, aliran darah menuju jantung tidak lancar dan pasokan oksigen menipis. Kondisi itu membuat kerja jantung memompa darah keseluruh tubuh terganggu, bahkan berhenti sama sekali.

Ujung-ujungnya semua proses fisiologi tubuh macet dan saat itulah maut menjemput. Padahal ketika seseorang habis berolahraga berat, tubuh butuh pasokan oksigen yang lebih banyak.Sebetulnya untuk merawat jantung supaya tetap sehat dan bekerja baik, relatif mudah karena akar permasalahannya sudah diketahui yaitu lemak.

Didalam tubuh ada 2 jenis lemak yaitu LDL (low density lipoprotein) dan HDL (high density lipoprotein). LDL disebut lemak jahat karena dapat menempel didinding pembuluh darah, HDL yang bekerja membersihkan lemak- lemak yang menempel dinilai baik. Dalam jumlah normal kedua lemak itu mempunyai peran penting dalam tubuh diantaranya sebagai sumber energi, bahan baku hormon, membantu transportasi vitamin yang larut dalam lemak. Pada manusia sehat nilai LDL kurang dari 159 mg/dl dan HDL lebih dari 60 mg/dl.

Diluar angka itu kita mesti waspada. Jika LDL mencapai 200 mg/dl, sudah taraf berbahaya. Untuk mengontrol LDL sebagai biang kerok serangan jantung mendadak, beragam cara bisa ditempuh, baik dengan mengonsumsi herbal maupun produk-produk suplemen berbahan baku hewan serta ikan.

Salah satu pengendali LDL dan pencegah serangan jantung yang tengah tren di masyarakat adalah mengonsumsi minyak ikan. Minyak hasil olahan ikan segar itu dianggap sebagai pengganti konsumsi ikan segar. Riset oleh para peneliti di Brigham and Woman’s Hospital, Boston, Amerika Serikat membuktikan konsumsi ikan yang kaya omega 3, setidaknya sekali seminggu, menurunkan 52% risiko kematian jantung mendadak. Riset itu dilakukan pada kebiasaan makan 20.551 dokter di sana.

Minyak ikan yang kaya omega 3 mengandung DHA (decosahexaencic acid) dan EPA (eicosapentaenoic acid) tinggi. DHA terkait dengan kecerdasan otak, sedangkan EPA berperan menurunkan kadar LDL. Dalam buku Is Your Child’s Brain Starving and Healing the Hyperactive Brain, Dr Michael mengatakan omega 3 dalam minyak ikan dibutuhkan oleh otak dan sistem kekebalan. Dengan kandungan asam taxanthin yang dimilikinya minyak ikan mampu memodulasi aktivitas kekebalan, meningkatkan komunikasi antarsel, serta memberikan perlindungan bagi mata dan jantung. Oleh karena itu wajar jika minyak ikan diandalkan memelihara kesehatan jantung dari faktor penyumbatnya.

Tidak semua minyak ikan kaya omega 3. Hanya minyak ikan yang berasal dari jenis-jenis ikan laut tertentu yang memilikinya, seperti ikan salmon, tuna, tenggiri, layang (cod), kembung, dan lamuru (sarden). Salmon hidupnya berawal dihulu sungai dan besar dilautan, tercatat mengandung omega 3 paling tinggi, diatas 2g per 100g daging; ikan-ikan lain dibawah 1g/100g daging.

Minyak ikan kualitas baik berasal dari salmon liar yang ditangkap digaris pantai Alaska di Lautan Pasifik. Namun Salmon kini sudah banyak yang dibudidaya kan di China dan Amerika Serikat. Bahkan di tanahair ada juga yang membesarkannya diperairan Indonesia bagian timur. Salmon liar dari Alaska yang merupakan salah satu tempat paling bebas polusi didunia mempunyai kadar omega 3 mencapai 2,7g/100g daging. Dan yang lebih penting komposisi DHA dan EPA dalam omega 3-nya sebanding, 50% dan 50%.

Meski minyak ikan salmon baik untuk kesehatan jantung, tetapi tidak berarti dapat dikonsumsi berlebihan. Cukup 1-3 kapsul setiap hari sesudah makan. Selain itu konsumsinya sebaiknya diimbangi dengan vitamin E sebanyak 200 - 400 IU. Vitamin E menangkal radikal bebas saat tubuh memetabolisme minyak ikan. Penderita gangguan pendarahan seperti hemofilia tidak dianjurkan mengasupnya. Diluar itu - seperti pada orang beraktivitas berat - minyak ikan beromega 3 tinggi melindungi jantung.

Sumber : TRUBUS

.