Tuesday, May 01, 2018

Hal-hal yang Mendatangkan Rezeki

.  
“Jika sekiranya penduduk suatu negeri beriman dan bertakwa, pasti Kami akan melimpahkan pada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya.” [QS.7:96]

Dari Abu Hurairah, sabda
Rasulullah saw: "Akan datang suatu masa pada umat manusia, mereka tidak lagi peduli dengan cara untuk mendapatkan harta, apakah melalui cara yang halal ataukah dengan cara yang haram." (HR.Bukhari)

Rasulullah saw telah menyampaikan ancaman kepada orang-orang yang memakan harta yang haram. Beliau bersabda: “Sesungguhnya tidak akan masuk surga daging yang tumbuh dari harta yang haram. Neraka lebih pantas untuknya.” (HR.Ahmad dan Ad Darimi)

Didalam Al Quran, Allah marah kepada orang-orang Yahudi, karena sifat mereka yang suka memakan harta haram. Allah berfirman: “Mereka (orang Yahudi) itu adalah orang-orang yang suka mendengar berita bohong, banyak memakan yang haram.” [QS.5:42].

Rasulullah saw sangat menekankan agar umatnya mencari harta yang halal. Dalam hadits Abu Barzah Al Aslami ra,
Rasulullah bersabda: “Tidak akan bergeser tapak kaki seorang hamba pada hari Kiamat, sampai dia ditanya tentang empat perkara. (Yaitu): tentang umurnya untuk apa dia habiskan, tentang jasadnya untuk apa dia gunakan, tentang hartanya darimana dia mendapatkannya dan kemanakah dia meletakkannya, dan tentang ilmunya, apakah yang telah dia amalkan.” (HR.Tirmidzi dan Ad Darimi).

Dari Jabir ra, Rasulullah saw bersabda: “Jangan menganggap rezeki kalian lambat turun. Sesungguh nya tidak ada seorang pun meninggalkan dunia ini, melainkan setelah sempurna rezekinya. Carilah rezeki dengan cara yang baik dengan mengambil yang halal dan meninggalkan perkara yang haram.” (HR.Ibnu Hibban)

Allah telah menjelaskan hal-hal yang dapat mendatangkan rezeki. Dia menjanjikan kelapangan rezeki kepada siapa saja yang menempuh serta menggunakan cara-cara itu, Allah juga memberikan jaminan bahwa mereka akan sukses serta mendapatkan rezeki dengan tanpa disangka-sangka.

Hal-hal yang bisa mendatangkan rezeki adalah sebagai berikut:
1.Takwa kepada Allah
“Barangsiapa yang bertaqwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangkanya.” [QS.65:2-3]

Ibnu Katsir berkata, “Barangsiapa yang bertakwa kepada Allah dalam segala hal yang diperintahkan dan menjauhi apa yang dilarang maka Allah akan memberikan jalan keluar dalam setiap urusannya dan Dia akan memberikan rezeki dari arah yang tidak disangka-sangka, yakni dari jalan yang tidak pernah terlintas sama sekali dalam fikirannya.” 

Rasulullah saw memperingatkan para pedagang, “Sesungguhnya para pedagang akan dibangkitkan pada hari kiamat nanti sebagai orang yang fajir (jahat) kecuali pedagang yang bertakwa kepada Allah, berbuat baik dan berlaku jujur.” (HR.Tirmidzi dan Ibnu Majah). Pedagang yang fajir, yaitu pedagang yang jatuh kedalam larangan, seperti bersumpah palsu untuk melariskan dagangan, menipu, khianat, curang dan lain-lain.

Sabda Rasulullah saw: “Pedagang yang jujur dan terpercaya akan bersama para nabi, kaum shiddiq dan para syuhada.” (HR.Tirmidzi dan Ad Darimi)

2.Istighfar dan Taubat
”Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun, niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dgn lebat dan membanyakan harta dan anak-anakmu dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula) untukmu sungai-sungai.” [QS.71:10-12] 


Seorang pegawai dilarang mengambil hadiah saat tugas atau dinas, karena hal itu termasuk ghulul (komisi) yang diharamkan. Diriwayatkan dari Abu Humaid As Saa’idi ra, bahwa Rasulullah berkata: “Hadiah bagi para amil (pegawai) termasuk ghulul." (HR.Ahmad)

Istighfar dengan hati dan lisan lalu berhenti dari segala dosa. Orang yang istighfar dengan lisannnya saja sementara dosa-dosa masih terus dia kerjakan dan hati masih menyukainya maka ini merupakan istighfar yang dusta. Istighfar yang demikian tidak memberikan faidah dan manfaat sebagaimana yang diharapkan.

3.Tawakkal kepada Allah
Allah berfirman: “Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan keperluannya.
Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang dikehendaki-Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu.” [QS.65:3]

Nabi saw bersabda: “Seandainya kalian mau bertawakkal kepada Allah dengan sebenar-benarnya
tawakkal maka pasti Allah akan memberikan rezeki kepadamu sebagaimana burung yang diberi rezeki, pagi-pagi dia dalam keadaan lapar dan kembali dalam keadaan kenyang.” (HR Ahmad, Tirmidzi)

Tawakkal kepada Allah merupakan bentuk mengakui kelemahan diri dan sikap bersandar kepada-Nya, dan yakin bahwa hanya Allah yang memberikan pengaruh didalam kehidupan. Segala sesuatu yang ada dialam berupa makhluk, rezeki, pemberian, mudharat dan manfaat, kefakiran dan kekayaan, sakit dan sehat, kematian dan kehidupan dll adalah dari Allah semata.

4.Meyambung Silaturrahim
Abu Hurairah ra berkata, “Aku mendengar Rasulullah saw bersabda, “Siapa yang ingin dilapangkan rezekinya dan dipanjangkan umurnya maka hendaklah menyambung silaturrahim.” (HR.Bukhari)

5.Infaq fi Sabilillah
“Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan, maka Allah akan menggantinya dan Dia lah Pemberi rezki yang sebaik-baiknya.” [QS.34:39]

Juga firman Allah Ta'ala, "Perumpamaan orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir, Seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas kurnia-Nya lagi Maha Mengetahui. [QS.2:261]

Dalam hadits qudsi Rasulullah saw bersabda, Allah swt berfirman: “Wahai Anak Adam, berinfaklah maka Aku akan berinfak kepadamu.” (HR.Muslim)

6.Menyambung Haji dengan Umrah
Ibnu Mas'ud ra berkata, Rasulullah saw bersabda: “Ikutilah haji dengan umrah karena sesungguhnya keduanya akan menghilangkan kefakiran dan dosa sebagaimana pandai besi menghilangkan karat dari besi, emas atau perak, dan haji yang mabrur tidak ada balasannya kecuali syurga.” (HR.Tirmidzi dan an-Nasai)

7.Berbuat Baik kepada Orang Lemah
Nabi saw menjelaskan bahwa Allah akan memberikan rezeki dan pertolongan kepada hamba-Nya dengan sebab ihsan (berbuat baik) kepada orang-orang lemah, beliau bersabda: “Tidaklah kalian semua diberi pertolongan dan diberi rezeki melainkan karena orang-orang lemah diantara kalian.” (HR.Bukhari)

Dhu'afa (orang-orang lemah) ada bermacam-macam, ada fuqara, yatim, fakir miskin, orang sakit, orang asing, wanita yang terlantar, hamba sahaya dll.

8.Serius dalam Beribadah
Dari Abu Hurairah ra, Nabi saw bersabda, “Allah SWT berfirman: “Wahai Anak Adam Bersungguh-sungguhlah engkau beribadah kepada-Ku, maka Aku akan memenuhi dadamu dengan kecukupan dan Aku menanggung kefakiranmu. Jika engkau tidak melakukan itu maka Aku akan memenuhi dadamu dengan kesibukan dan Aku tidak menanggung kefakiranmu.” (HR.Tirmidzi, Ibnu Hibban)

Tekun beribadah bukan berarti siang malam duduk didalam masjid serta tidak bekerja, namun yang dimaksudkan adalah menghadirkan hati dalam beribadah, tunduk dan khusyu' hanya kepada Allah, merasa sedang menghadap Pencipta dan Penguasanya, yakin sepenuhnya bahwa dirinya sedang bermunajat, mengadu kepada Dzat Yang menguasai Langit dan Bumi.

Masih banyak pintu-pintu rezeki yang lain. Mudah-mudahan Allah memberi taufik dan bimbingan kepada kita semua. Amin.
.
Cara Mengatasi Stres
Keampuhan Shalawat 

Hasilkan Jutaan Rupiah dari rumah! 
.