Tuesday, May 01, 2018

Kerikil-kerikil Tajam

.
Dalam hidup ini banyak hal-hal kecil yang mengganggu kenyaman kita. Kerikil kecil yang tidak berarti akan sangat mengganggu bila dia bearada diantara telapak kaki dan sandal kita, apalagi kalau kerikil itu tajam.

Agar hidup nyaman dan kita bisa menikmati Kebahagiaan dan Ketenangan maka kita harus berusaha untuk menghindari Kerikil-kerikil Tajam didalam kehidupan kita sehari-hari.


Tetap berbekas
Ada seorang anak yang sangat pemarah dan suka berkata kasar menyakiti hati orang. Sang Ayah berkata, "Coba kau paku papan pagar rumah kita tiap kali kau tidak dapat mengendalikan amarahmu."

Hari pertama dia memaku 38 X. Lama kelamaan menjadi semakin sedikit hingga suatu hari dia tidak perlu memaku lagi. Dengan bangga dia berkata pada ayahnya, "Aku telah berhasil melewati 1 hari tanpa menyakiti hati siapapun."

Ayahnya menyuruh mencabut 1 paku bila dia berhasil melewati satu hari tanpa menyakiti hati orang. Hingga tiba suatu hari tidak ada lagi paku yang dapat dicabutnya karena sudah habis.

Ayahnya berkata, "Aku sangat bangga akan usahamu. Tetapi lihatlah pagar kita yang penuh dengan bolongan bekas paku. Hati orang-orang yang telah kau sakiti persis sama seperti papan itu. Apa yang kau katakan telah membuat luka dihati dan hati itu tidak akan pernah sama lagi."

Bergunjing 
Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan pra-sangka (kecurigaan), karena sebagian dari pra-sangka itu dosa. Dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang. [QS.49:12]

Ingatlah sewaktu kamu menerima berita bohong itu dari mulut ke mulut dan kamu katakan dengan mulutmu apa yang tidak kamu ketahui sedikit juga, dan kamu menganggapnya suatu yang ringan saja. Padahal dia pada sisi Allah adalah besar. [QS.24:15]

Bergunjing ataupun berprasangka buruk adalah salah satu ujian Allah dijalur hablum minannas. Maka hindarilah mendengar segala macam gossip mengenai diri seseorang yang menjurus ke prasangka buruk. Karena hal ini dapat menggoda kita untuk menggunjingkannya.

Rasulullah saw bersabda: “Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir hendaklah dia berkata baik atau diam, siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir hendaklah dia menghormati tetangganya dan barangsiapa yg beriman kepada Allah dan hari akhir maka hendaklah dia memulia kan tamunya." (HR.Bukhari dan Muslim)

Safin bin Abdullah At thagafi mengisahkan. Saya berkata: ”Ya, Rasulullah, berilah saya bekal, akan saya jadikan ia penangkal.” Rasulullah saw menjawab : ”Katakanlah, Tuhanku Allah, dan tetaplah beristiqamah dengan pernyataanmu itu”. Aku berkata lagi: “Ya Rasulullah, apa yang paling baginda takutkan pada diri saya ini?” Lantas beliau julurkan lidah sendiri dan berucap:”Ini!”.

Seorang Sufi, Ahmad Al Athaki berkata: ”Jika kamu ingin memperbaiki hatimu maka jagalah lidahmu!”
Sesungguhnya orang-orang yang menuduh wanita yang baik-baik yang ‘lengah’, lagi beriman (berbuat zina), mereka kena laknat didunia dan akhirat dan bagi mereka azab yang besar. [QS.24:23]

Rasulullah saw menegaskan pengertian bergunjing sebagai berikut: “Tahukah kalian apa ghibah itu?” Mereka menjawab: “Hanya Allah dan Rasul-Nya jualah yang tahu” Beliau bersabda, menjelaskan: “Memperbincangkan saudaramu tentang apa yang tidak disukainya”. Lalu Tanya mereka: “Kalau yang diperbincangkan itu benar, ya Rasulullah?” Rasulullah menjawab: “Kalau yang diceritakan itu benar, maka engkau telah melakukan ghibah terhadap saudaramu itu. Kalau yang dibicarakan itu tidak benar, maka engkau telah melakukan kepalsuan terhadap saudaramu”.

Dalam suatu hadists yang diriwayatkan Imam Muslim, Rasulullah saw bersabda, “Orang yang menutup ‘aib orang lain didunia, niscaya Allah menutup ‘aibnya pula kelak dihari kiamat.”

Rasulullah saw ketika ditanya tentang kebanyakan hal-hal yang dapat memasukan manusia kedalam neraka, beliau menjawab, “Mulut dan kemaluan!” (HR Tirmidzi)

Kita seringkali membicarakan perilaku jelek seseorang tanpa mengetahui alasan mengapa dia berbuat demikian. Padahal seharusnya manusia itu dinilai dari niatnya. Bisa saja seseorang mempunyai niat yang baik, tetapi karena kurangnya wawasan maka tindakannya terkesan tidak simpatik.

Rasulullah saw bersabda: “Sesungguhnya segala amal itu ditinjau dari niatnya, dan setiap orang akan diganjar sesuai dengan apa yang diniatkan.”

Allah Ta'ala berfirman: Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semua itu akan diminta pertanggung jawabnya. [QS.17:36]
 
*Berita kejelekan orang lain bukan untuk disebar luaskan, tapi adalah bahan untuk instrospeksi diri.
*Menggunjing wanita berzina adalah perbuatan yang sangat keji, dilaknat Allah didunia dan akhirat.

Ruginya bergunjing.
Dari Jabir bin Abdullah ra, Nabi saw bersabda, “Hindarilah bergunjing, karena bergunjing itu lebih berat (siksaannya) dari berzina”. Para sahabat bertanya, ”Ya Rasulullah, apa alasannya bergunjing itu lebih berat dari berzina?” Nabi saw bersabda, “Sesungguhnya seorang lelaki yang telah berzina lalu dia mau bertobat, maka Allah akan menerima tobatnya. Tetapi orang yang bergunjing, Allah tidak akan mengampuninya sebelum orang yang digunjingkannya itu mengampuninya.”

Diriwayatkan pula, ada seseorang yang dihari kiamat diberikan kepadanya buku catatan amalnya. Lalu dia tidak melihat didalamnya catatan amal kebaikannya, maka dia berkata, “Ya Tuhanku, dimanakah amal shalatku, puasaku dan amal ketaatanku?” Dikatakan padanya, “Hilang seluruh amal kebaikanmu, lantaran kamu mempergunjingkan manusia.”

Diberikan pula buku catatan amal seorang lelaki lainnya yang diterima dengan tangan kanannya. Lalu dia melihat amal-amal kebaikan yang tidak pernah dilakukannya, maka diucapkan kepadanya: “Inilah catatan amal-amal kebaikan manusia yg telah menggunjingkanmu, sedang kamu tidak menyadarinya.”

Suatu kali Rasulullah saw menunjuk kearah dua buah kuburan dan memberitahu para sahabat bahwa kedua orang ahli kubur itu sedang mendapat siksa didalam kuburnya. Satu dari mereka terbiasa menggunjingkan orang lain semasa hidupnya, satunya lagi karena ketika buang air kecil tidak berhati-hati sehingga tetesan air seninya terpercik kepakaian dan badannya. (HR.Bukhari dan Muslim)

Rasulullah saw pernah menasehati istri beliau Aisyah ra, “Berhati-hatilah kamu dengan apa yang dinamakan dosa-dosa kecil. Semua itu dapat menyebabkan siksaan yang sangat pedih didalam kubur.”

Sewaktu dalam peristiwa Mi’raaj, Nabi Muhammad saw melihat banyak orang dengan kuku-kukunya terbuat dari tembaga merah, mereka sedang mencakari wajah dan dada mereka sendiri hingga robek-robek.

Rasulullah saw pun bertanya kepada Jibril perihal mereka. Malaikat Jibril menjawab, “Mereka sedang disiksa karena kegemaran mereka ‘makan daging bangkai saudaranya’ semasa hidup mereka, yakni mereka dahulu punya kebiasaan bergunjing dan mencemarkan nama orang lain.”

Nabi saw bersabda, “Bergunjing itu memang lezat rasanya didunia, tetapi dapat mengantarkannya keneraka di akhirat kelak”.

Imam Al-Ghazali didalam kitab beliau Ihya’ullumuddin menuliskan bahwa seseorang telah biasa menggunjingkan Hassan Basri, maka Hassan Basri mengirimi orang itu sekantung kurma sebagai hadiah atas usaha orang tsb menggunjingkan dirinya. Hassan Basri juga mengirim pesan berikut :
“Dengan bergunjing berarti anda telah memindahkan nilai amal kebaikan anda kepadaku. Aku sadari bahwa kurma ini bukanlah hadiah sepadan untuk kebaikan anda kepadaku. Aku berharap anda bersedia menerima hadiah yang aku sampaikan dengan kerendahan hati ini."

Bergunjing adalah perbuatan melanggar hak-hak Allah SWT dan sekaligus juga melanggar hak-hak umat. Oleh karena itu, perlu bagi pelakunya untuk pertama-tama, meminta maaf kepada orang yang digunjing, sebab Allah SWT tidak akan memaafkan sebelum korbannya memberi maaf. Jika korban pergunjingan itu telah wafat atau tidak diketahui lagi tempat tinggalnya maka haruslah membayar tebusan.

Annas ra meriwayatkan bahwa Rasulullah saw bersabda, “Tebusan untuk bergunjing adalah berdoa memohon ampunan Allah SWT dengan berkata, “Ya Allah, ampunilah diriku dan juga dirinya.”
.
Cara Mengatasi Stres
Keampuhan Shalawat 

Hasilkan Jutaan Rupiah dari rumah! 
.