Thursday, May 24, 2018

Merenung dan Bersyukur

.
Renungkan setiap nikmat yang telah diberikan Allah kepada anda. Allah telah melimpahkan nikmat-Nya dari ujung rambut hingga kebawah telapak kaki anda. "Jika kamu menghitung nikmat Allah, niscaya kamu tidak akan sanggup menghitungnya." (QS.14:34)

Kesehatan, keamanan, sandang pangan, udara dan air, semua tersedia dalam hidup anda. Anda menguasai kehidupan tetapi tidak menyadarinya. "
Sesungguhnya Allah telah menundukkan untukmu apa yang ada di langit dan apa yang ada dibumi dan menyempurnakan untukmu nikmat-Nya lahir dan batin." (QS.31:20)

Anda memiliki kepala, dua telinga, dua mata, satu hidung, satu lidah, dua bibir, dua tangan dan dua kaki. "Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?" (QS.55:13)

Apakah Anda mengira bahwa berjalan dengan kedua kaki itu sesuatu hal yang sepele, sedangkan kaki seringkali menjadi bengkak bila digunakan jalan terus menerus tiada henti? Apakah Anda pikir bahwa berdiri tegak diatas kedua kaki itu sesuatu yang mudah, sedangkan keduanya bisa saja tidak kuat dan suatu ketika patah? Apakah diri anda merasa
hina apabila tertidur lelap ketika sanak saudara disekitar Anda banyak yang tidak bisa tidur karena sakit yang mengganggunya? Apakah diri Anda merasa nista manakala dapat menyantap makanan lezat dan minuman dingin disaat masih banyak orang di sekitar Anda yang tidak bisa makan dan minum karena sakit?

Coba renungkan betapa besarnya fungsi pendengaran yang dengannya Allah menjauhkan Anda dari ketulian. Coba renungkan dan raba kembali mata Anda yang tidak buta. Ingatlah dengan kulit Anda yang terbebas dari penyakit lepra dan supak. Dan renungkan betapa dahsyatnya fungsi otak Anda yang selalu sehat dan terhindar dari kegilaan yang menghinakan.

Maukah Anda menukar mata Anda dengan emas sebesar gunung Uhud atau menjual pendengaran Anda seharga perak satu bukit? Maukah Anda membeli istana yang indah dengan lidah Anda, hingga Anda bisu? Maukah Anda menukar kedua tangan Anda dengan untaian mutiara, sementara tangan Anda buntung?

Sebenarnya Anda berada dalam kenikmatan yang tiada tara dan kesempurnaan tubuh tapi Anda tidak menyadarinya. Anda tetap merasa resah, suntuk, sedih dan gelisah, meskipun Anda masih mempunyai nasi hangat untuk disantap, air segar untuk diteguk, waktu yang tenang untuk tertidur pulas dan tubuh yang sehat untuk terus berkerja.

Anda sering memikirkan sesuatu yang tidak ada, sehingga Anda pun lupa untuk mensyukuri yang ada. Dan Jiwa Anda mudah terguncang hanya karena kerugian materi yang mendera. Padahal Anda masih memegang kunci kebahagiaan, memiliki jembatan pengantar kebahagian, karunia, kenikmatan dan lain sebagainya. Maka renungkan semua itu dan bersyukurlah!

"Dan dibumi itu terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah bagi orang-orang yang yakin dan juga pada dirimu sendiri. Maka apakah kamu tidak memperhatikan? Dan dilangit terdapat (sebab) rezkimu dan terdapat pula apa yang dijanjikan padamu (takdir)
. Maka demi Tuhan langit dan bumi, sesungguhnya yang dijanjikan itu, benar-benar akan terjadi seperti perkataan yang kamu ucapkan." (QS.51:20-23)

Renungkan apa yang ada pada dirimu sendiri, keluarga, rumah, pekerjaan, kesehatan dan apa saja yang tersedia disekeliling Anda. Dan janganlah termasuk golongan ini, "Mereka mengetahui nikmat Allah, kemudian mereka mengingkarinya
dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang kafir." (QS.16:83). Bersyukurlah setiap saat, syukuri nikmat Allah yang telah Anda terima. Bantulah kaum fakir miskin disekitar Anda. Ingatlah firman Allah: "Dan pada harta-harta mereka ada hak untuk orang miskin yang meminta dan orang miskin yang tidak mendapat bagian." (QS.51:19)

Jangan suka meniru kepribadian orang lain. Karena akan menjadi petaka yang tidak mudah reda bagi dirimu. Sejak zaman Nabi Adam hingga makhluk terakhir ciptaan Allah, tak ada dua orang yang sama persis rupanya. Mengapa masih ada orang-orang yang memaksa diri untuk menyamakan perilaku dan kepribadiannya dengan orang lain?

Anda merupakan sesuatu yang lain daripada yang lain. Tidak ada seorang pun yang menyerupai Anda dalam catatan sejarah kehidupan ini. Belum pernah ada seorangpun yg diciptakan sama dengan Anda dan tidak akan pernah ada orang yang akan serupa dengan Anda dikemudian hari. Karena itu jangan memaksakan diri untuk meniru-niru kepribadian orang lain! Tetap berpijak dan berjalan pada kondisi dan karakter Anda sendiri.

Dan ketika Musa memohon air untuk kaumnya, lalu Kami berfirman: "Pukullah batu itu dgn tongkatmu. Lalu memancarlah daripadanya dua belas mata air. Sungguh tiap-tiap suku telah mengetahui tempat minumnya masing-masing." (QS.2:60). "Dan bagi setiap umat ada kiblatnya sendiri yang ia menghadap kepadanya. Maka berlomba-lombalah dalam berbuat kebaikan." (QS.2:148)

Hiduplah sebagaimana Anda diciptakan; jangan mengubah suara, mengganti intonasinya dan jangan merubah bentuk muka dan cara berjalan Anda! Tuntun diri Anda hanya dengan Al Quran dan Sunnah Rasulullah saw saja.

Sesungguhnya perbedaan warna kulit, bahasa dan kemampuan diri kita masing-masing merupakan tanda-tanda kebesaran Sang Maha Pencipta. Oleh karena itu, jangan sekali-kali mengingkari-Nya.