Thursday, July 05, 2018

Kunci Kebahagiaan

.
Tidak seorangpun manusia menginginkan kesengsaraan, seluruh manusia sudah pasti mendambakan kebahagiaan. Tetapi dunia adalah pentas yang Allah sediakan untuk melihat bagaimana perilaku manusia ketika menerima takdir-Nya. 

Sudah sunnatullah didalam hidup ini ada yang kaya dan ada yang miskin. Dan bagi Allah, perkara yang paling penting dari seorang hamba adalah bagaimana sikapnya dalam menerima takdir-Nya. Apakah dia tetap melakukan amal terbaik dalam segala kondisi atau tidak ?

Maha Suci Allah Yang ditangan-Nya segala kerajaan, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu, Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa diantara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun. (QS.67:1-2) 

Soal kaya dan miskin tidak hanya ditentukan hukum sebab-akibat. Dan kebahagiaan didalam Islam tidak bisa dibeli dengan materi. Sejauh ini, masih ada anggapan siapa yang rajin dan berilmu pasti dia akan mendapatkan kekayaan dunia. Anggapan ini memotivasi banyak orang belajar untuk kelak dapat hidup kaya secara materi sehingga dia melakukan apa saja untuk itu. Padahal didalam Islam menuntut ilmu dengan rajin itu untuk mendapat ridha Allah dengan beriman dan bertakwa kepada-Nya.

Disisi lain, kaya atau tidak manusia didunia, bergantung dari niat didalam hatinya. Akan mengejar apa seorang manusia sangat ditentukan oleh niatnya. Allah menegaskan, “Barangsiapa yang menghendaki kehidupan dunia dan perhiasannya, niscaya Kami berikan kepada mereka balasan pekerjaan mereka didunia dengan sempurna dan mereka didunia itu tidak akan dirugikan. Itulah orang-orang yang tidak memperoleh di akhirat kecuali neraka dan lenyaplah di akhirat itu apa yang telah mereka usahakan di dunia dan sia-sialah apa yang telah mereka kerjakan.” (QS.11:15-16).

Dalam tafsir Ibnu Katsir, Qatadah berpendapat, “Barangsiapa yang menjadikan dunia sebagai tujuan, niat dan sesuatu yang selalu ia kejar maka Allah akan memberikan balasan didunia ini atas kebaikan yang telah ia lakukan, sehingga ketika menuju alam akhirat kelak, tak ada lagi kebaikan baginya yang dapat diberikan sebagai balasan. Sedangkan, seorang mukmin akan diberikan balasan didunia atas kebaikan yang telah dilakukannya dan diberikan pula pahala atasnya kelak di akhirat.”

Sebagai seorang Muslim, kita mesti sadar bahwa Allah pasti akan memberikan ujian kepada seluruh hamba-Nya. Entah itu berupa sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. (QS.2:155). Hal ini tak bisa dihindari karena memang sudah ketetapan Allah bagi seluruh hamba-Nya yang mengaku beriman. “Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan ‘Kami telah beriman’, sedang mereka tidak diuji lagi?” (QS.29:2).

Artinya, kebahagiaan adalah ketika kita mengimani dengan kekuatan ilmu bahwa hidup ini hakikatnya adalah ujian sehingga hadir keridhaan yang dalam dan keikhlasan yang menghunjam terhadap segala qadha dan takdir Allah yang diterimanya. Ridha itulah kunci kebahagiaan.

Nabi bersabda, “Akan merasakan indahnya iman (bahagia), orang yang ridha Allah sebagai Tuhannya, Islam sebagai agamanya dan Nabi Muhammad saw sebagai rasul utusan Allah SWT.” (HR.Muslim).

Kita harus sadar dan meyakini bahwa saat menghadapi ujian, Allah Swt mengetahui kondisi kita. Oleh karena itu, Dia tidak akan menguji hamba-Nya diluar batas kemampuannya. Dan hal ini secara tegas dinyatakan dalam Quran: “Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupan nya. Dia mendapat pahala (kebaikan) yang diusahakannya dan dia mendapat siksa (kejahatan) yang dikerjakannya.” (QS.2:286).

Kita juga harus ingat bahwa setiap kesulitan pasti ada jalan keluarnya. Inilah bukti cinta kasih Allah kepada kita, sebagaimana firman-Nya: “Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.” (QS.94:5-6).

Allah pasti akan menepati janji-Nya dan tidak ada keraguan dengan itu. Yakinlah bahwa kemudahan akan kita dapatkan setelah mengalami berbagai kesulitan.

Jalan keluar dari berbagai kesulitan juga ditopang dengan ketakwaan seseorang. Allah memberikan kemudahan dan jalan keluar bagi orang-orang yang bertakwa. Ingatlah dan renungkanlah firman Allah: Barangsiapa bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar dan memberi nya rezeki dari arah yang tak disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan keperluannya. (QS.65:2-3).

Ingatlah, seberat apa pun ujian yang kita pikul, masih jauh lebih berat ujian yang menimpa Rasulullah dan para sahabat. Meskipun mereka mendapatkan ujian yang begitu berat, namun mereka tetap ridha, bersabar, ihtisah dan menyerahkan urusannya kepada Allah. Mereka yakin bahwa Allah akan memberi jalan keluar dari setiap permasalahan dan memberikan ganti yang lebih baik.

Sesungguhnya, kebahagiaan yang hakiki adalah diakhirat dan kebahagiaan terbesar, saat menghadap Allah Swt, bukan kebahagiaan didunia. Selama ajal belum menjemput, manusia akan selalu mendapat kan ujian, baik berupa kenikmatan maupun kesusahan, sehingga ia akan berjalan di muka bumi dalam keadaan bersih dari dosa.

Hidup adalah perjuangan. Oleh karena itu, tidak mungkin kita terlepas dari ujian dan cobaan, apalagi kita telah mengaku sebagai muslim, mukmin, muhsin atau mujahid. Tentu ujian akan datang semakin bertubi-tubi.

Ujian tersebut bukan berarti Allah membenci kita. Tetapi justru ujian merupakan tanda cinta Allah pada kita. Ketika Allah memberikan ujian dan cobaan itu, berarti Dia sedang mengingat dan mengasihi kita. Semakin Allah mencintai kita, akan semakin banyak ujian yang kita dapatkan. Oleh karena itu, jangan pernah takut menghadapi ujian, serta hadapilah dengan penuh ketakwaan dan keikhlasan.

“Dibalik segala duka tersimpan hikmah yang bisa kita petik sebagai pelajaran. Dan dibalik segala suka tersimpan hikmah yang mungkin bisa menjadi cobaan. Cobaan dan ujian akan mendekatkan diri kita kepada Allah, akan mengajarkan kita cara berdoa, sekaligus untuk menghilangkan kesombongan, ujub dan rasa bangga berlebihan pada diri kita. Dan ujian juga akan mengantarkan kita untuk merasakan cinta Allah, karena Dia mengajarkan cinta-Nya melalui cobaan dan ujian.”

Sumber: republika.co.id
.
Cara Mengatasi Stres
Keampuhan Shalawat 

Aplikasi Ajaib Hasilkan Jutaan Rupiah 
.