Thursday, July 19, 2018

Pelajaran dari Wanita Pelit

.
Dalam kitab-kitab tazkiyatun nafs, seperti Tanbiihul Ghaafiliin, Al-Jauharul Mauhuub wa Munabbihatul Quluub dan Al-Mawaaidz al-‘Ushfuuriyyah, ada dicantumkan sebuah kisah ganjaran yang diberikan Allah Subhanahu Wa ta’ala kepada seorang wanita yang pelit bersedekah saat dia masih hidup didunia. Inilah petikan kisahnya.

Pada suatu hari datanglah kepada Rasulullah saw seorang wanita dengan tangan kanan yang lumpuh. “Ya Rasulullah berdoalah kepada Allah untuk tanganku ini agar bisa berfungsi kembali seperti semula.” katanya kepada Rasulullah saw. “Kenapa tanganmu bisa seperti itu?” tanya Rasulullah.

Lalu diceritakan wanita tersebut apa yang terjadi dengan dirinya.
“Aku bermimpi seakan-akan kiamat telah terjadi. Dan Neraka jahannam telah menyala dan surga telah terhidang. Didalam neraka terdapat beberapa lembah. Aku melihat ibuku berada disalah satu lembah tersebut. Ditangan kanannya terdapat lemak dan ditangan kirinya terdapat lap kecil yang
melindungi tangannya dari terkaman api neraka.”

“Mengapakah ibu bisa berada dilembah tersebut?” Bukankah ibu seorang yang taat kepada Allah dan Ayah selalu ridha dan sayang terhadap ibu?” tanyaku kepada ibuku.
“Anakku, semasa didunia ibu pelit. Disinilah tempat ibu.”
“Lalu apa maksudnya lemak dan kain yang menempel ditangan ibu?”
“Ini adalah balasan sedekah ibu saat masih didunia. Selama hidup, ibu tak pernah bersedekah kecuali lemak dan kain lap. Dua benda inilah yang melindungi tangan ibu dari sengatan api neraka.”
Aku pun bertanya kembali, “Ayah dimana, Bu?”
“Ayahmu dermawan. Tentulah dia sedang berada disurga ditempat orang-orang yang dermawan.”

Aku bergegas ke Surga untuk menemui ayahku. Kulihat ayahku sedang berdiri didekat telagamu, ya Rasulullah. Ayah sedang memberi minum manusia, menerima gelas dari tangan Ali. Ali dari Utsman. Utsman dari Umar. Umar dari Abu bakar. Abu Bakar dari tanganmu, ya Rasulullah.

“Wahai Ayah! Mengapa ibu yang taat kepada Allah dan patuh
kepada Ayah tega ayah biarkan berada disalah satu lembah dineraka? Sedangkan Ayah sibuk memberi minum manusia dari telaga Rasulullah. Ayah, ibu haus dineraka sana. Berikanlah dia seteguk air saja,” pintaku kepada Ayah.

“Wahai anakku, ibumu itu berada ditempat orang pelit dan orang yang berdosa. Allah mengharamkan air telaga ini diberikan kepada orang-orang yang pelit dan orang-orang yang berdosa.” Ayah menolak untuk memberikannya.

Aku nekad mengambilnya segelas, untuk diminumkan kepada ibuku. Ketika ibuku sedang minum air, kudengar suara, “Semoga Allah melumpuhkan tanganmu karena kamu datang memberi minum kepada orang yang pelit dari telaga Muhammad.” Aku terbangun. Dan kulihat tanganku menjadi lumpuh.

Rasulullah saw bersabda, “Kepelitan ibumu telah menghukummu didunia ini. Begitulah nanti yang akan dirasakan ibumu ketika dihukum Allah.”

Aisyah menceritakan, Rasulullah saw lalu menaruh tongkatnya ketangan kanan wanita itu dan berdoa, “Ya Allah, dgn kebenaran mimpi yang dituturkan wanita ini sembuhkanlah tangannya seperti semula.” Tangan kanannya pun sembuh, dan dia pun segera bertaubat kepada Allah Subhanahu wa ta’ala.

Apa yang layak dipetik dari kisah yang diceritakan Aisyah, isteri Rasulullah saw tersebut ? 

Ada tiga hal yang bisa dijadikan pelajaran.

Pertama, jangan ragukan kalau surga dan neraka itu memang ada. Karena itu, tidaklah pantas bila kita tidak menyiapkan diri untuk masuk surga dan menjauhkan diri kita dari segala tingkah laku yang bisa menuntun ke neraka. Cerita adanya telaga Rasulullah didalam surga menjadi salah satu kenikmatan yang bakal dirasakan oleh penduduk surga nantinya. Karena itu, sering-seringlah berdoa kepada Allah agar diizinkan-Nya merasakan telaga Rasulullah. Bila sudah merasakan telaga Rasulullah, dipastikan sudah berada di surga.

Ada riwayat dari Abu Said yang menarik untuk diingat agar menguatkan diri kita saat beribadah. Rasulullah saw bersabda, “Bila penduduk surga memasuki surga, maka akan terdengar suara, “Inilah saatnya kehidupan abadi. Saat yang menjadikan kalian selalu sehat dan tidak akan pernah sakit. Saat yang membuat kalian menjadi seperti remaja dan tak pernah tua. Saat yang membuat kalian menerima kenikmatan. Tidak akan susah untuk selama-lamanya.” Semua ini seperti apa yang difirmankan Allah Subhanahu Wata’ala.

“Mereka diseru. Inilah surga yang diwariskan kepadamu karena amal yang kamu kerjakan.” (QS.7:43)

Kedua, telaga Rasulullah sudah ditetapkan menjadi balasan untuk orang-orang dermawan di akhirat kelak. Beruntung sekali bila kita tergolong orang yang dermawan. Setiap kali kita bersedekah makin dekat kesempatan kita menikmati telaga Rasulullah di akhirat kelak. Ini sungguh kenikmatan yang luar biasa. Didunia saja sedekah yang diberikan kepada orang lain, mendapat balasan langsung dari Allah Subhanahu wata’ala, kita begitu senang. Apalagi sampai dapat merasakan telaga Rasulullah saw.

Bila dikaji didalam Al-Qur’an, Allah mengganti setiap harta yang disedekahkan dengan jumlah minimal 10 kali lipat. Bisa dilihat di surat al-An’am ayat 160. Allah menjanjikan balasan 10 kali lipat bagi mereka yang berbuat baik. "Barangsiapa membawa amal yang baik, maka baginya (pahala) sepuluh kali lipat amalnya; dan barangsiapa yang membawa perbuatan jahat maka dia tak diberi pembalasan melainkan seimbang dengan kejahatannya, sedang mereka sedikitpun tidak dianiaya (dirugikan)."

Bersedekah adalah salah satu perbuatan baik. Bahkan didalam surat al-Baqarah ayat 261, Allah telah menjanjikan balasan sampai 700 kali lipat. "Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya dijalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan 7 bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan ganjaran bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas karunia-Nya lagi Maha Mengetahui."

Maka layaklah bila kita sering mengingat-ingat hadits yang didengar Sayidina Ali dari Rasulullah saw;
”Sedekah, jika telah dikeluarkan dari tangan pemiliknya, lebih dahulu berada di ‘tangan’ Allah, sebelum sampai ke tangan orang yang menerima sedekah. Lalu sedekah itu akan mengucapkan lima kalimat: Aku kecil kau besarkan, aku sedikit kau perbanyak, aku musuh kau cintai, aku fana kau kekalkan, kau penjagaku, kini aku menjagamu.”

Ketiga, jika tidak mau berbagi dengan orang lain, bersiap-siaplah menjadi penghuni neraka. Sekiranya sedekah harta yang diberikan hanya sedikit, tentu hanya itulah yang akan dibawanya ke akhirat kelak. Riwayat yang diutarakan Aisyah ra diatas sudah jelas menceritakan bagaimana nasib dan kondisi dari orang pelit didalam neraka.

Didunia saja, orang pelit sering dijauhi masyarakat. Bahkan masyarakat malas berteman dengannya, apalagi di akhirat. Tak akan ada yang bisa menolongnya ketika sudah berada di neraka. Persis seperti apa yang dikatakan oleh Rasulullah saw; “Orang pelit jauh dari Allah, jauh dari surga-Nya, dan jauh dari manusia tapi dekat dengan neraka-Nya. Dan orang dermawan dekat dengan Allah, dekat dengan surganya, gampang bergaul dengan manusia, dan jauh dari api neraka.”

"Dan pada harta-harta mereka ada hak untuk orang miskin yang meminta dan orang miskin yang tidak mendapat bagian." (QS.51:19)

Sedekah menghindarkan diri kita dari musibah dan menjauhkan dari kematian yang buruk. Rasulullah saw bersabda: “sesungguhnya sedekah itu dapat memadamkan amarah Allah dan menghindarkan diri dari kematian yang buruk.” (HR.Turmudzi)

Karena itu, marilah kita menjadi golongan orang dermawan. Golongan yang bakal mendapatkan air dari telaga Rasulullah saw. Aamiin YRA.

Sumber: hidayatullah.com
.
Cara Mengatasi Stres
Keampuhan Shalawat 

Aplikasi Ajaib Hasilkan Jutaan Rupiah 
.