Tuesday, June 05, 2018

Mengontrol Emosi

.
Salah satu senjata setan untuk membinasakan manusia adalah marah. Dengan cara ini setan bisa dengan amat mudah mengendalikan manusia. Karena marah, orang bisa dengan mudah mengucapkan kalimat kekafiran, menggugat takdir, ngomong jorok, mencaci habis, bahkan sampai kalimat cerai yang membubarkan rumah tangganya. Karena marah, manusia bisa merusak semua yang ada disekitarnya. Dia bisa banting piring, melempar gelas, pukul kanan-pukul kiri, bahkan sampai pembunuhan. Disaat itulah, misi setan untuk merusak menusia tercapai.

Apabila mengingat Allah lalu berlindung kepada-Nya dari kejahatan setan maka akan menghasilkan ketenteraman hati. Saat dia berlindung kepada Allah dari setan berarti dia mengakui bahwa emosi adalah perbuatan setan dan emosi bisa dihalau dengan cara meyakini bahwa kebaikan dan keburukan semua datang dari Allah dan dia harus selalu ridha dengan ketentuan-Nya.
Sabda Rasulullah saw, "Bila salah seorang dari kamu marah dalam keadaan berdiri, hendaklah duduk, bila kemarahan masih belum hilang hendaklah ia berbaring." (HR.Ahmad).

Disaat Rasulullah saw melihat seseorang sedang marah besar beliau bersabda, "Aku akan ajarkan kalimat-kalimat yang kalau dia membacanya akan hilanglah kemarahannya. Kalau dia mengucapkan A'udzubillahi minas syaithonir rajiim pasti akan hilang amarahnya." (HR.Bukhari dan Muslim). Rasulullah saw bersabda, “Jangan marah, bagimu surga.” (HR.Thabrani). Allahu akbar, jaminan yang luar biasa. Surga dengan berbagai kenikmatan bagi mereka yang mampu menahan amarah. Semoga ini bisa memotivasi kita untuk tidak mudah terpancing emosi.

Emosi dan perasaan akan bergolak dikarenakan dua hal, kegembiraan yang memuncak dan musibah yang berat. Allah berfirman, "Supaya kamu jangan berduka cita terhadap apa yang luput dari kamu, dan supaya kamu jangan terlalu gembira terhadap apa yang diberikan-Nya kepadamu." (QS.57:23).

Barangsiapa mampu menguasai emosinya, dan mengendalikan akalnya dan menimbang segalanya dengan benar maka dia akan melihat kebenaran, dan tahu jalan yang lurus dan menemukan hakekat. "Sesungguhnya, Kami telah mengutus rasul-rasul dengan membawa bukti-bukti yang nyata dan telah Kami turunkan bersama mereka al-Kitab dan neraca (keadilan) supaya manusia dapat melaksanakan keadilan." (QS.57:25). "Telah sempurnalah kalimat Tuhanmu (Al Quran) sebagai kalimat yang benar dan adil." (QS.6:115).

Cara mengontrol emosi.
Agar tidak terjerumus kedalam dosa yang lebih besar, amalkan yang diajarkan Al-Quran dan Sunah. 
1.Segera ucapkan A'udzubillahi minas syaithonir rajiim.  Memohon perlindungan pada Allah dari setan karena sumber marah adalah godaan setan, sehingga bisa diredam.

2.Diam dan jaga lisan. Orang yang marah akan berbicara tanpa aturan sehingga bisa jadi dia ucapkan sesuatu yang mengundang murka Allah. Diam merupakan cara mujarab untuk menghindari timbulnya dosa yang lebih besar. Dari Ibnu Abbas ra, Rasulullah saw bersabda, “Jika kalian marah, diamlah.” (HR.Ahmad).

Ucapan kekafiran, celaan berlebihan, mengumpat takdir dll bisa saja dicatat Allah sebagai tabungan dosa. Disaat kesadaran kita berkurang, disaat nurani kita tertutup nafsu, jaga lisan baik-baik, jangan sampai lidah menjerumuskan anda kedasar neraka. Rasulullah saw mengingatkan: "Sesungguhnya ada hamba  yang mengucapkan  satu kalimat  yang dia tidak terlalu memikirkan dampaknya, namun menggelincirkannya ke neraka yang dalamnya sejauh timur dan barat." (HR.Bukhari dan Muslim).

3.Mengambil posisi lebih rendah. Kecenderungan orang marah adalah ingin selalu lebih tinggi dan lebih tinggi. Dengan posisi lebih tinggi, dia bisa melampiaskan amarah sepuasnya. Amarah ini bisa diredam dengan mengambil posisi yang lebih rendah dan lebih rendah. Dari Abu Dzar ra, Rasulullah saw bersabda, "Apabila kalian marah dalam posisi berdiri, hendaklah dia duduk. Karena dengan itu marahnya bisa hilang. Jika belum juga hilang, hendaklah dia mengambil posisi tidur. (HR.Ahmad).

Imam Ahmad dlm Musnadnya dari Abul Aswad Adduali menceritakan kejadian yang dialami Abu Dzar "Suatu hari Abu Dzar mengisi ember beliau. Tiba-tiba datang beberapa orang yang ingin mengerjai Abu Dzar. "Siapa diantara kalian yang berani mendatangi Abu Dzar dan mengambil beberapa helai rambutnya?" tanya salah seorang dari mereka. “Saya” Jawab kawannya. Majulah orang ini mendekati Abu Dzar yang ketika itu berada didekat embernya dan menjitak kepala Abu Dzar untuk mendapatkan rambutnya. Ketika itu Abu Dzar sedang berdiri. Beliaupun langsung duduk kemudian tidur. Melihat itu, orang banyak keheranan. "Wahai Abu Dzar, mengapa kamu duduk kemudian tidur?" tanya mereka keheranan. Abu Dzar lalu menyampaikan hadis diatas. Subhanallah, demikianlah semangat sahabat dalam mempraktekkan ajaran nabi mereka.

Mengapa duduk dan tidur? Al-Khithabi menjelaskan. Orang yang berdiri, mudah untuk bergerak dan memukul,  orang yang duduk,  lebih sulit untuk bergerak dan memukul,  sementara orang yang tidur, tidak mungkin akan memukul. Seperti yang disampaikan Nabi saw, Perintah beliau untuk duduk atau tidur, agar orang yang sedang dalam posisi berdiri atau duduk tidak segera melakukan tindakan untuk pelampiasan marahnya yang bisa jadi menyebabkan dia menyesali perbuatannya setelah itu. (Ma’alim As-Sunan)

4.Ingatlah hadits ini ketika marah. Dari Muadz bin Anas Al-Juhani ra, Rasulullah saw bersabda, “Siapa yang berusaha menahan amarahnya padahal dia mampu meluapkannya maka dia akan dipanggil oleh
Allah dihadapan seluruh makhluk pada hari kiamat, sampai Allah menyuruhnya untuk memilih bidadari yang dia kehendaki. (HR.Abu Daud, Turmudzi)

Subhanallah, siapa yang tidak bangga ketika dia dipanggil oleh Allah dihadapan semua makhluk pada hari kiamat untuk menerima balasan yang besar? Semua manusia dan jin menyaksikan orang ini, maju dihadapan mereka untuk menerima pahala yang besar dari Allah ta’ala. Tahukah anda, pahala ini Allah berikan kepada orang yang hanya sebatas menahan emosi dan tidak melampiaskan marahnya. Bisa kita bayangkan betapa besar pahalanya ketika yang dia lakukan tidak hanya menahan emosi tetapi juga memaafkan kesalahan orang tersebut dan membalasnya dengan kebaikan.

Satu lagi yang bisa anda ingat ketika sedang marah, agar bisa meredakan emosi. Hadits dari Ibnu Umar, "Siapa yang menahan emosinya maka Allah akan tutupi kekurangannya. Siapa yang menahan marah padahal jika dia mau, dia mampu melampiaskannya maka Allah akan penuhi hatinya dengan keridhaan pada hari kiamat." (HR.Ibnu Abi Dunya).

Dari Ibnu Abbas ra, beliau menceritakan bahwa ada seseorang minta izin kepada Khalifah Umar untuk bicara. Umar mengizinkannya. Ternyata orang ini membabi buta dan mengkritik habis sang Khalifah. "Wahai Ibnul Khaththab, demi Allah kamu tidak memberikan pemberian yang banyak kepada kami dan tidak bersikap adil kepada kami.” Mendengar ini, Umar marah dan hendak memukul orang ini. Sampai akhirnya Al-Hur bin Qais (teman Umar) mengingatkan, "Wahai Amirul Mukminin, sesungguhnya Allah berfirman kepada nabi saw: ‘Berikanlah maaf, perintahkan yang baik dan jangan hiraukan orang yang bodoh.’ Dan orang ini termasuk orang yang bodoh." Demi Allah, Umar tak jadi melampiaskan emosinya ketika mendengar ayat ini dibacakan. Dan dia adalah orang yang paling tunduk terhadap kitab Allah. (HR.Bukhari).

Yang penting, jangan berputus asa karena semua bisa dilatih. Belajarlah untuk mengingat peringatan Allah dan ikuti serta laksanakan. Bisa juga anda minta bantuan orang disekitar anda, suami, istri, anak, pegawai anda, agar mereka mengingatkan anda dengan janji-janji diatas ketika anda sedang marah.

Sebaliknya, ada seseorang yang marah dimasa Rasulullah saw. Beliau meminta salah satu sahabat untuk mengingatkannya, agar membaca A‘udzu billahi minas syaithonir rajim. “Salah satu temannya mengingatkan orang yang sedang marah ini: Mintalah perlindungan kepada Allah dari godaan setan! Dia malah berkomentar: Apakah kalian sangka saya sedang sakit? Apa saya sudah gila? Pergi sana!" (HR.Bukhari).

5.Segera berwudhu atau mandi. Marah dari setan dan setan terbuat dari api, padamkan dengan air yang dingin. Hadits dari Urwah As-Sa’di ra, "Sesungguhnya marah itu dari setan dan setan diciptakan dari api, dan api bisa dipadamkan dengan air. Apabila kalian marah, hendaklah dia berwudhu." (HR.Ahmad dan Abu Daud)

Sumber: konsultasisyariah.com
.
Cara Mengatasi Stres
Keampuhan Shalawat 

Hasilkan Jutaan Rupiah dari rumah! 
.