Tuesday, June 12, 2018

Islam Agama Tauhid

.
Wahai manusia, bertakwalah kalian kepada Allah dan bersyukurlah kepada Allah atas nikmat yang telah diberikan-Nya kepada kalian, yaitu dengan di utusnya seorang  Rasul-Nya  kepada kalian, Rasul tersebut membacakan Ayat-ayat Allah kepada kalian, serta mensucikan kalian, mengajari kalian Al-Qur’an dan Al-Hikmah (As-sunnah).

Dengan  Rasul-Nya  tersebut  Allah  mengeluarkan  kalian  dari kegelapan kesyirikan dan kekufuran menuju cahaya keadilan dan kebaikan, serta dari kegelapan  kesedihan hati  dan  sempitnya dada  menuju  kepada  cahaya ketenangan dan kelapangan dada.

Allah Ta’aala berfirman: “Maka apakah orang-orang yang dibukakan Allah hatinya untuk menerima agama Islam lalu ia mendapat cahaya dari Tuhannya, sama dengan orang yang membantu hatinya? Maka kecelakaan yang besarlah bagi mereka yang telah membatu hatinya untuk mengingat Allah. Mereka itu dalam kesesatan yang nyata.“ (QS.39:22).

Allah Swt berfirman: "Alif Lam Raa. Kitab yang Kami turunkan kepadamu supaya kamu mengerluarkan manusia  dari  gelap gulita  menuju  cahaya yang terang benderang  dengan izin Tuhan mereka, yaitu menuju jalan yang Maha Perkasa lagi Maha Terpuji. Allah yang memiliki segala apa yang ada dilangit dan dibumi, dan celakalah bagi orang-orang kafir karena siksaan yang sangat pedih yaitu orang-orang yang lebih menyukai kehidupan dunia dari pada kehidupan akhirat, dan menghalang-halangi manusia dari jalan Allah dan menginginkan agar jalan Allah itu bengkok. Mereka itu berada didalam kesesatan yang jauh.“ (QS.14:1-3).

Allah mengutus nabi Muhammad saw dalam keadaan manusia berada dalam kebodohan, lalu beliau membuka pintu-pintu ilmu dalam mengenal Allah, nama-nama-Nya, sifat-sifat serta perbuatan-Nya. Dan juga pintu-pintu ilmu untuk mengenal makhluk-Nya yaitu permulaan dan akhir dari penciptaan manusia, serta hisab dan pembalasan dihari kiamat.

Firman Allah Ta’aala: “Dan sesungguhnya kami menciptakan manusia dari sari pati tanah. Kemudian Kami jadikan sari pati itu air mani (yang disimpan) didalam tempat yang kokoh (rahim). Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, dari segumpal darah itu Kami jadikan dia makhluk yang lain. Maka Maha Sucilah Allah, Pencipta yang paling baik. Kemudian sesudah itu, sesungguhnya kamu sekalian benar-benar akan mati. Kemudian sesungguhnya kamu sekalian akan dibangkitkan dihari kiamat.“ (QS.23:12-16).

Allah membuka pintu-pintu ilmu bagi hamba-hamba-Nya dengan diutusnya Rasulullah saw, yaitu pintu ibadah kepada Allah dan pintu-pintu ilmu dalam mencari rizki dimuka bumi ini dari sisi yang halal. Maka tidak ada sesuatupun yang dibutuhkan oleh manusia untuk mengetahui urusan dunia dan dalam soal agama kecuali Allah sudah jelaskan semua kepada manusia sehingga menjadilah mereka diatas jalan yang putih bersih, malamnya seperti siangnya dan tidaklah seseorang itu melenceng darinya kecuali pasti binasa.

Allah Ta’ala mengutus Rasulullah saw saat manusia bergelimang dengan berbagai macam kesyirikan. Diantara mereka ada yang menyembah berhala, ada yang menyembah Al-Masih ibnu Maryam dan ada yang menyembah pepohonan dan batu-batuan. Dan Allah menyelamatkan mereka dari kebodohan ini, dari beribadah kepada berhala-berhala. Agar mereka beribadah kepada Allah dan mentauhidkan-Nya, mengiklaskan ibadah hanya untuk Allah, serta menunjukkan kecintaan dan pengagungan kepada-Nya saja. Jadilah hamba tersebut ikhlas dalam mencintai-Nya dan ikhlas dalam mengagungkan-Nya, baik lahir maupun batin.

Allah Ta’ala berfirman: “Katakanlah: sesungguhnya shalatku, ibadatku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah Tuhan semesta alam.” (QS.6:162). “Maka Tuhanmu adalah Tuhan yang Maha Esa, karena itu berserah dirilah kamu kepada-Nya. Dan berilah kabar gembira kepada orang-orang yang tunduk patuh, yaitu orang-orang yang apabila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka, orang-orang yang sabar terhadap apa yg menimpa mereka, orang-orang yang mendirikan shalat dan orang-orang yang menafkahkan sebagian dari apa yang telah Kami rezkikan kepada mereka.“ (QS.22:34-35).

Al-Qur’an dan sunnah Rasulullah saw datang untuk merealisasikan tauhid dan mensucikannya, yakni mensucikan dari setiap kotoran-kotoran dan menutup segala pintu yang dapat mengantarkan kepada kerusakan tauhid itu atau melemahkannya. Ketika ada seseorang yang berkata kepada
Rasulullah: “Atas kehendak Allah dan kehendak anda.” Maka Rasulullah saw mengatakan: “Apakah kamu hendak menjadikan aku sebagai tandingan bagi Allah? Hendaknya kamu katakan: “Atas kehendak Allah saja.” (HR.Imam Ahmad). Dalam hadits ini Rasulullah saw mengingkari lelaki tersebut dan menjadikan hal tersebut termasuk mengadakan tandingan bagi Allah, dan menjadikan tandingan bagi Allah itu adalah menyekutukan-Nya (berbuat syirik).

Rasulullah saw mengharamkan seseorang bersumpah dengan selain Allah dan menjadikan perbuatan tersebut termasuk kesyirikan. Rasulullah saw bersabda: “Barangsiapa bersumpah dengan selain Allah maka dia telah kufur atau syirik.“ (HR.At-Tirmidzi).

Ketika Rasulullah saw ditanya tentang seorang yang bertemu dengan saudaranya lalu mengucapkan salam padanya, apakah boleh membungkuk kepadanya ketika memberi salam? Maka
Rasulullah saw menjawab: “Tidak“. (HR.Tirmidzi ). Rasulullah melarang memberi salam sambil membungkuk karena hal itu termasuk merendah yang tidak boleh dilakukan kecuali kepada Allah saja, Dialah satu-satunya yang berhak disujudi dan diruku’i. Sujud ketika memberikan salam diperbolehkan hanya pada syariat sebelum islam. Akan tetapi syariat Islam ini adalah syariat yang sempurna, syariat Muhammad saw melarang dan mengharamkan kecuali untuk Allah saja.

Dalam sebuah hadits dikisahkan bahwa Mu’adz bin jabal datang ke Syam dan menjumpai mereka (penduduk Syam) bersujud kepada pemimpin-pemimpin mereka, dan hal itu terjadi sebelum mereka masuk Islam. Tatkala Mu’adz pulang dari Syam, dia sujud kepada Nabi saw, lalu Nabi saw berkata: “Apa ini wahai Mu’adz?“ Lalu Mu’adz berkata: “Aku melihat mereka (penduduk Syam) sujud kepada pemimpin-pemimpin mereka, Anda lebih pantas untuk disujudi (daripada pemimpin-pemimpin mereka).“ Nabi bersabda: "Seandainya aku dibolehkan memerintahkan seseorang untuk sujud kepada orang lain, niscaya aku akan perintahkan perempuan (istri) untuk sujud kepada suaminya.“ (HR.Ibnu Majah).

Imam An-Nasa’i meriwayatkan dari Anas bin Malik ra, bahwa sekelompok manusia datang kepada Nabi saw dan berkata: “Wahai Rasulullah, wahai orang yang terbaik dan anaknya yang terbaik, wahai tuan kami dan anaknya tuan kami.” Rasulullah saw bersabda: “Wahai manusia, ucapkanlah dengan ucapan kalian, dan janganlah setan menggoda kalian. Aku adalah Muhammad, hamba Allah dan Rasul Nya. Aku tidak senang kalian mengangkat aku diatas kedudukanku yang telah Allah tentukan bagiku”

Diantara upaya Rasulullah saw untuk menutup jalan-jalan kesyirikan adalah tidak membiarkan didalam rumah gambar-gambar yang disembah selain Allah atau yang diagungkan untuk diibadahi. Dari Aisyah “Tidaklah
Rasulullah saw meninggalkan dalam rumahnya sesuatu yang didalamnya ada salib kecuali menghancurkannya.” (HR.Bukhari)

Salib adalah tanda yang digunakan oleh umat Nasrani sebagai syiar agama mereka dan disembah. Umat Nasrani menyangka bahwa Al-Masih bin Maryam itu disalib setelah dibunuh, Allah membantah anggapan terseb
ut: “Padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak menyalibnya, tetapi orang yang diserupakan dengan Isa bagi mereka. Sesungguhnya orang-orang yang berselisih paham tentang Isa, benar-benar dalam keragu-raguan tentang yg dibunuh itu. Mereka tak mempunyai keyakinan tentang siapa yang dibunuh itu kecuali mengikuti persangkaan belaka, mereka tidak yakin bahwa yang mereka bunuh itu adalah Isa. Tetapi Allah telah mengangkat Isa kepada-Nya. Dan adalah Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” (QS.4:157-158).

Semoga Allah menjaga Agama dan menghidupkan hati kita yang lalai. Aamiin Ya Robbal Alamin.
Maraji: Majmu Fatawa Syaikh Muhammad bin Sholih Al-Utsaimin jilid VI, diterjemahkan oleh Ustadz Muhammad Irfan.

Sumber: darussalaf.or.id
.
Cara Mengatasi Stres
Keampuhan Shalawat 

Hasilkan Jutaan Rupiah dari rumah! 
.