Monday, May 28, 2018

Seni Bergembira

.
Kenikmatan terbesar adalah kegembiraan, ketentraman dan ketenangan hati. Kegembiraan merupakan seni yang dapat dipelajari. Didalamnya ada keteguhan pikiran, produktifitas dan keriangan jiwa. Modal utama untuk meraih kebahagiaan adalah kemampuan diri untuk menanggung beban kehidupan, tidak mudah goyah oleh goncangan dan tidak sibuk memikirkan hal-hal kecil yang sepele. Semakin kuat dan jernih hati seseorang maka akan semakin bersinar pula jiwanya.

Barangsiapa membiasakan hatinya bersabar dan tahan terhadap segala benturan, niscaya goncangan apapun dan tekanan dari manapun akan terasa ringan. Musuh utama kegembiraan adalah wawasan yang sempit, pandangan yang picik dan egoisme. Allah melukiskan sebagai berikut: "Sedangkan segolongan lagi telah dicemaskan oleh diri mereka sendiri, mereka menyangka yang tak benar terhadap Allah seperti sangkaan jahiliyah. Mereka berkata: "Apakah ada bagi kita barang sesuatu (hak campur tangan) dalam urusan ini?" Katakanlah: "Sesungguhnya urusan itu seluruhnya ditangan Allah." (QS.3:154)

Orang yang berwawasan sempit tidak akan pernah memikirkan apa yang terjadi pada orang lain, tidak pernah hidup untuk orang lain dan tidak peduli sekitarnya. Memang ada kalanya kita harus memikirkan diri sendiri dan menjaga jarak dari sesama, yaitu saat kita sedang melupakan kepedihan, kegundahan dan kesedihan kita. Artinya kita mendapatkan dua hal secara bersamaan: membahagiakan diri kita dan tidak merepotkan orang lain.

Hal mendasar dalam seni mendapatkan kegembiraan adalah bagaimana mengendalikan dan menjaga pikiran agar tidak terpecah. Pikiran liar yang tidak terkendali, tidak hanya akan menghidupkan kembali luka lama tapi juga membisikkan masa depan yang mencekam. Kendalikan pikiran Anda kearah yang baik dan mengarah pada perbuatan yang bermanfaat. "Dan bertawakallah kepada Dzat Yang Maha Hidup dan tidak pernah mati." (QS.25:58)

Kehidupan ini laksana permainan yang harus diwaspadai, dapat menyulut kekejian, kepedihan dan bencana. Keindahan hidup didunia ini hanya fatamorgana, apapun yang ia lahirkan selalu berakhir pada ketiadaan, orang yang bergelimang harta benda adalah orang yang paling merasa terancam. Kegembiraan itu tidak datang begitu saja, untuk mencapai kebahagiaan Anda harus menahan diri dari hal-hal yang tidak bermanfaat.

Anda tidak akan mampu menyapu bersih kesedihan karena memang seperti itulah kehidupan didunia ini tercipta.
"Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia berada dalam susah payah." (QS.90:4). "Sesungguhnya Kami menciptakan manusia dari setetes air mani yang bercampur yang Kami hendak mengujinya (dengan perintah dan larangan), karena itu Kami jadikan dia bisa mendengar dan melihat. Sesungguhnya Kami telah menunjukinya jalan yang lurus; ada yang bersyukur dan ada yang kafir." (QS.76:2-3). "Supaya Dia menguji kamu, siapa diantara kamu yang paling baik amalnya." (QS.67:2)

Kesedihan itu akan sirna hanya disurga kelak. Didalam Al-Quran disebutkan bahwa para penduduk surga akan berkata, "Segala puji bagi Allah yang telah menghilangkan duka cita dari kami." (QS.35:34)

Orang beriman tidak mudah menyerah pada kesengsaraan, kesusahan, kecemasan, kegundahan dan kesedihan dalam hidupnya. Dan mereka melawan semuanya itu dengan seluruh kekuatan yang telah Allah karuniakan kepadanya. "Mereka tidak menjadi lemah karena bencana yang menimpa mereka dijalan Allah dan tidak lesu dan tidak menyerah. Allah menyukai orang-orang yang sabar." (QS.3:146)

Allah tidak mencabut sesuatu dari Anda kecuali Dia menggantinya dengan yang lebih baik. Hal itu hanya akan terjadi apabila Anda bersabar dan tetap ridha dengan segala ketetapan-Nya.
"Barangsiapa Aku ambil dua matanya dan tetap bersabar maka Aku akan mengganti kedua matanya itu dengan surga." (Al-Hadits) "Barangsiapa yang Aku ambil orang yang dicintainya didunia dan tetap mengharapkan ridha-Ku, niscaya Aku akan menggantinya dengan surga." (Al-Hadits)

Jangan terlalu bersedih dengan musibah yang menimpa Anda, sebab yang menentukan semua itu adalah Dzat yang memiliki surga. Ada balasan, pengganti dan ganjaran yang besar. Para wali Allah yang pernah ditimpa musibah dan cobaan akan mendapatkan penghormatan yang agung disurga Firdaus. Tersirat dalam firman-Nya, "Selamat atasmu karena kesabaranmu. Maka alangkah baiknya tempat kesudahan itu." (QS.13:24). "Mereka itulah yang mendapat keberkatan yang sempuma dan rahmat dari Tuhan mereka, dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk." (QS.2:157)

Ini merupakan ucapan selamat bagi orang-orang yang mendapat musibah dan kabar gembira bagi orang-orang yang mendapat bencana. Barangsiapa didunia mendapat musibah dia akan mendapat kesenangan diakhirat kelak, barangsiapa hidup sengsara didunia dia akan hidup bahagia diakhirat.

Siapa saja yang tertimpa musibah yang hebat, dia harus menghadapinya dengan sabar, mata yang jernih dan pola pikir yang panjang. Maka dia akan menyaksikan bahwa buah manis dari musibah itu adalah: "Lalu, diadakan diantara mereka dinding yang mempunyai pintu. Disebelah dalamnya ada rahmat dan disebelah luarnya dari situ ada siksa." (QS.57:13)

Dan sesungguhnya apa yang ada disisi Allah itu lebih baik, lebih abadi, lebih utama dan lebih mulia.

Cara Mengatasi Stres
Keampuhan Shalawat

Hasilkan Jutaan Rupiah dari rumah! 
.